Pasien Kanada Diperbolehkan Menanam Mariyuana Sendiri

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2016 07:27 WIB
Pemerintah Kanada memperbolehkan pasien yang membutuhkan pengobatan dengan mariyuana untuk menanam tanaman itu sendiri.
Pemerintah Kanada memperbolehkan pasien yang membutuhkan pengobatan dengan mariyuana untuk menanam tanaman itu sendiri. (Reuters/Steve Dipaola)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasien Kanada yang membutuhkan pengobatan dengan mariyuana diperbolehkan menanam tanaman itu sendiri.

Badan Kesehatan Kanada mengatakan pasien yang membutuhkan mariyuana juga bisa tetap membeli tanaman itu ke salah satu dari 34 produsen yang memiliki lisensi pemerintah. Namun ditegaskan pula bahwa penjual ganja yang tidak memiliki lisensi tidak diperbolehkan menjual ganja baik untuk alasan medis atau lainnya.

"Operasi itu disuplai secara ilegal, dan menyediakan produk yang tak diatur, dan bisa tidak aman. Distribusi ilegal dan penjualan kanabis di Kanada akan dikenakan tindakan sesuai hukum," ujar Badan Kesehatan Kanada pada Kamis (11/8).
Pemerintahan Konservatif yang berkuasa sebelum Perdana Menteri Justin Trudeau, pada 2013 mewajibkan pasien membeli ganja dari produsen berlisensi melalui sistem pemesanan lewat email.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun seorang hakim pengadilan federal di Vancouver pada Februari lalu memutuskan bahwa pembatasan soal mariyuana itu merupakan tindakan sewenang-wenang.
Perubahan ini terjadi bersamaan ketika Kanada dan negara tetangganya, Amerika Serikat, sedang mempertimbangkan untuk melegalisasi mariyuana bagi keperluan medis atau rekreasi.

Trudeau ketika berkampanye berjanji untuk melegalkan mariyuana dan pemerintah mengatakan akan mengajukan aturan itu tahun depan.

Di AS, 25 negara bagian telah menyetujui penggunaan mariyuana untuk keperluan medis, empat di antaranya bahkan membolehkan penggunaan mariyuana untuk rekreasi. Sementara sembilan negara bagian lain sedang membahas rancangan undang-undang penggunaan mariyuana untuk medis dan rekreasi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER