Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Korea Selatan menyebut tetangganya, Korea Utara, kembali menembakkan beberapa rudal anti-kapal di lepas Pantai Timur pada Kamis (8/7). Itu merupakan aksi militer terbaru rezim Kim Jong-un dalam rangkaian uji coba rudal dan nuklir yang memicu kekhawatiran global dan ancaman sanksi lainnya.
Kantor Komando Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal anti-kapal itu diluncurkan pada Kamis pagi dari Wonsan, Provinsi Gangwon, di pesisir Korea Utara.
Itu merupakan uji coba rudal ke-empat oleh Korut sejak Presiden Korsel Moon-Jae-in menjabat pada 10 Mei lalu. Militer Korsel menyebut Presiden Moon telah diberitahu mengenai peluncuran terakhir, namun menolak memberikan rincian lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, diberitakan
Reuters, Moon berjanji melakukan dialog dengan Pyongyang terkait program uji coba rudal yang mereka lakukan. Namun, hingga kini dialog itu belum terlaksana.
Adapun, peluncuran rudal anti-kapal itu dilakukan kurang dari seminggu setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan sanksi baru bagi negara tertutup tersebut. Di sisi lain, Pyong Yang tampak tidak peduli dan mengatakan akan terus melanjutkan program nuklir dan senjata tanpa penundaan.
Di bawah pemimpin generasi ketiga Kim Jong-un, Korea Utara semakin gencar melakukan uji coba rudal dan nuklir. Dia menyebut eksperimen itu dilakukan guna mengembangkan rudal balistik antar benua (ICBM) yang mampu menyerang daratan Amerika Serikat.