Polisi: Pelaku Teror London Bridge Rencanakan Serangan Besar

CNN Indonesia
Minggu, 11 Jun 2017 01:41 WIB
Komandan Dean Haydon dari Kepolisian London menyebut pelaku serangan teror di London Bridge dan Borough Market, melancarkan aksi yang lebih besar.
Polisi menyebut pelaku serangan London Bridge dan Borough Market merencanakan aksi yang lebih besar. (REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Dean Haydon dari Kepolisian London menyebut pelaku serangan teror di London Bridge dan Borough Market, melancarkan aksi yang lebih besar. Pasalnya, mereka sebelumnya berusaha menyewa truk seberat 8 ton untuk melakukan serangan.

Selain itu, Haydon menambahkan polisi menemukan pelaku serangan juga menimbun bom molotov di van putih yang mereka gunakan.

Kedua penemuan terbaru itu, terutama soal penyewaan truk, mengindikasikan serangan yang lebih intens.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Mereka hendak menyewa truk seberat 8 ton, itu bisa menimbulkan serangan yang lebih parah,” kata Haydon.

Polisi menemukan 13 botol anggur berisi bensin dan dibungkus kain yang akan digunakan sebagai bom molotov serta dua obor, yang bisa jadi digunakan untuk serangan ke-dua.

“Mereka masih dekat dengan van, ada kemungkinan mereka kembali [untuk melakukan serangan berikutnya]”.


Sebelumnya, pelaku serangan yang berjumlah tiga orang, mengemudikan van putih pada Sabtu (3/6) dan menabraki para pejalan kaki di London Bridge, sebelum melakukan serangkaian penikaman di Borough Market, yang berdekatan dengan jembatan.

Saat melakukan penggeledahan di rumah sewaan pelaku, polisi menemukan video dimana mereka bersumpah setia pada ISIS. Kendati demikian, Haydon mengatakan, tidak ada bukti bahwa Khuram Butt yang berdarah Pakistan, Youssef Zaghba asal Italia, dan Rachid Redouane yang punya keterkaitan dengan Libya, Maroko dan Irlandia, diarahkan oleh kelompok lain, baik yang berasal dari Inggris ataupun luar negeri.

“Kita tidak mencari jaringan yang lebih luas,” kata Haydon yang merupakan Kepala Kontraterorisme Kepolisian London, dikutip AFP.

Polisi memperketat penjagaan di lokasi-loksi penting usai serangan teror di London Bridge dan Borough Market.Polisi memperketat penjagaan di lokasi-loksi penting usai serangan teror di London Bridge dan Borough Market. (Foto: REUTERS/Neil Hall)

Masih Misteri

Dia menambahkan kepolisian masih mencoba mencari tahu bagaimana ketiga pelaku bertemu dan kenal satu sama lain.

“Bagaimana mereka kenal satu sama lain? Mereka berasal dari latar belakang yang sangat berbeda,” dia menambahkan.

Di samping itu, Haydon menuturkan kepolisian meyakini bahwa Butt merupakan pemimpin serangan.

“Dia yang berusaha menyewa truk, namun tidak melakukan pembayaran,” paparnya, sembari menambahkan itu mengingatkan pada serangan teror truk di Nice, Perancis, yang menewaskan 86 orang.


Sebaliknya, Haydon menuturkan, Butt menyewa van untuk melakukan serangan.

Kemudian, pada pukul 17.00 waktu setempat, ketiga pelaku mengendarai van ke rumah Zaghba di London Timur. Kemudian pada pukul 18.38 mereka meninggalkan rumah dan dua jam kemudian, insiden tersebut terjadi.

Terdapat tiga orang yang terbunuh di jembatan akibat tertabrak mobil yang dikendarai Butt. Setelah itu, ketiga pelaku keluar dari van dan mulai melakukan serangan di restoran dan bar di kawasan Borough Market.

Ketiga pelaku bersenjatakan pisau keramik sepanjang 30 cm yang diikat ke pergelangan tangan mereka. Mereka juga memakai rompi bom palsu, berupa botol air mineral yang direkatkan menggunakan lakban.

Setelah mendapatkan laporan penyerangan, polisi langsung menuju lokasi kejadian dan menembak mati ketiga pelaku. Adapun korban warga sipil yang tewas, tiga berasal dari Perancis, dua dari Australia, juga dari Kanada, Spanyol dan Inggris.

Haydon mengakui bahwa Butt telah berada dalam radar kepolisian karena terafiliasi dengan al Muhajiroun, kelompok pimpinan Anjem Choudary yang dilarang pemerintah. Butt juga pernah ditahan tahun lalu, karena mendukung ISIS serta melakukan penipuan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER