Jakarta, CNN Indonesia -- Menyusul kegagalannya merebut suara mayoritas parlemen, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan permohonan maaf pada semua pihak yang kecewa.
"Saya mohon maaf pada semua kandidat dan semua pekerja keras di partai karena ketidakberhasilan ini," kata May pada
CNN.
"Saya juga minta maaf terlebih pada kolega MP atau menteri yang sudah banyak berkontribusi pada negara dan semua orang yang kehilangan kursinya serta semua yang tidak sepantasnya kehilangan kursi."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegagalannya membawa partai pengusungnya ini membuat harus mengambil berbagai langkah dalam pemerintahannya.
"Saya akan berkaca pada hasil (pemilu), saya akan merefleksikan tentang apa yang harus dilakukan di masa depan untuk memajukan partai."
Setelah pemilu berakhir tanpa pemenang, May memberi sinyal akan terus berjuang. Sempat disebut tak punya harapan, rivalnya dari Partai Buruh, Jeremy Corbyn, kini justru meminta May mengundurkan diri dan menyatakan berniat untuk membentuk pemerintahan minoritas.
Walau demikian, dia tetap berniat untuk maju terus.
Saat ini Inggris berada dalam situasi parlemen gantung dan May sebagai perdana menteri harus mencoba membentuk pemerintahan, baik itu dengan kekuatan minoritas atau membentuk koalisi.