Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah satu hari penuh drama, militan dari salah satu kelompok pemberontak Filipina, BIFF, akhirnya membebaskan 31 orang yang disandera di sebuah sekolah di Cotabato saat baku tembak terjadi pada Rabu (21/6).
"Mereka menyerah, meninggalkan 31 sandera, termasuk 12 anak muda," ujar juru bicara angkatan bersenjata Filipina, Restituto Padilla, sebagaimana dikutip
Reuters, Kamis (22/6).
Padilla juga mengatakan, sekitar 20 warga sipil yang sebelumnya terperangkap di tengah baku tembak antara militer Filipina dan BIFF juga kini sudah dievakuasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ini dilontarkan beberapa jam setelah Padilla mengumumkan bahwa militer Filipina sudah memukul mundur BIFF dari sekolah yang mereka duduki di Kota Pigcawayan, Cotabato.
Saat itu, militer Filipina masih memburu para militan yang diduga membawa sejumlah warga sipil dari desa tersebut.
Namun, juru bicara BIFF, Abu Misri Mama, mengatakan bahwa kelompok militan itu hanya menyelamatkan warga sipil dari baku tembak, bukan bermaksud untuk menculik.
Ketika ditanya Reuters mengenai kepastian BIFF memulangkan para warga sipil tersebut, ia menjawab, "Ya. Kami bukan penculik."
Lebih jauh, Padilla memastikan bahwa insiden ini tak ada kaitannya dengan yang terjadi di Marawi, di mana militer Filipina menggempur kelompok militan Maute selama tiga pekan belakangan.
"Serangan ini dilancarkan oleh satu kelompok yang sudah sering melakukan kekerasan," tutur Padilla, seperti dilansir
Reuters.