Realisasi Bantuan Militer ke Marawi Tunggu Pemenuhan Prosedur

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2017 04:42 WIB
Menkopolhukam Wiranto menyebutkan, realisasi bantuan militer Indonesia untuk pemberantasan ISIS di Marawi kini tinggal menunggu pemenuhan prosedur.
Menkopolhukam Wiranto menyebutkan, realisasi bantuan militer Indonesia untuk pemberantasan ISIS di Marawi kini tinggal menunggu pemenuhan prosedur. (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan, sejumlah negara akan terlibat operasi militer pemberantasan ISIS di Asia Tenggara, terutama Marawi. Realisasi operasi militer saat ini tinggal menunggu pemenuhan prosedur.

"Ini sedang digarap, Menhan juga sudah ketemu untuk menggarap itu," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (22/6).

Ia berpandangan, pemberantasan terorisme tak bisa dilakukan satu negara sendiri. Karenanya, sudah sepatutnya bila beberapa negara berkoordinasi dan merapatkan barisan melawan terorisme, termasuk basis teroris di daerah tertentu.
Dalam hal penanganan basis ISIS di Asia Tenggara, Indonesia akan berkoordinasi bersama Selandia Baru, Australia, Malaysia, Brunei dan Filipina di Manado bulan depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua perlu prosedur. Masing-masing akan menjaga prosedur itu," ucap mantan Panglima ABRI ini.

Terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan operasi militer termasuk pengiriman bantuan personel TNI terutama ke Marawi akan diputuskan melalui kongres.
Dukungan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan menteri pertahanannya dinilai tak cukup untuk Indonesia bisa masuk membantu menghabiskan basis ISIS.

"Kalau Presiden boleh, tapi tidak segampang itu. Harus ada rakyat di sana," kata Ryamizard.

Ia mengatakan, setidaknya setiap dua hari sekali berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Filipina untuk mematangkan rencana ini.

Pelibatan TNI dalam ini ditegaskan demi menjaga keamanan negara. Diketahui, ISIS semakin menyebar hingga ke Asia Tenggara karena sudah terjepit di Timur Tengah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER