Tak Gelar Iftar Tahunan, Trump Akhiri Tradisi selama 20 Tahun

CNN Indonesia
Senin, 26 Jun 2017 15:02 WIB
Selama dua dekade, Gedung Putih rutin mengadakan buka bersama presiden. Namun kini, Donald Trump mengakhiri tradisi tersebut.
Sebagai pengganti iftar tahunan, Trump hanya merilis pernyataan resmi sebagai sarana untuk mengucapkan selamat Lebaran kepada warga Muslim di AS. (Reuters/Jim Lo Scalzo/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama dua dekade, Gedung Putih rutin menggelar makan malam untuk berbuka puasa bersama presiden. Namun kini, Donald Trump mengakhiri tradisi tersebut dengan tidak mengadakan acara iftar tahunan.

Kabar ini mulai terendus media pada akhir Mei lalu, ketika Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, dilaporkan menolak permintaan departemen hubungan keagamaan dan global untuk mengadakan perayaan Ramadan tahunan.

Sebagai pengganti iftar tahunan, Trump hanya merilis pernyataan resmi yang menjadi sarana untuk mengucapkan selamat Lebaran kepada warga Muslim di AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas nama rakyat Amerika, Melania [istri Trump] mengirimkan salam hangat kepada semua umat Muslim yang sedang merayakan Idulfitri," kata Trump dalam pernyataan tersebut.
Meski demikian, sejumlah pengamat tetap mengkritik Trump karena sama sekali tidak mengadakan iftar tahunan di Gedung Putih.

Sebagaimana dilansir The Independent, tradisi ini pertama kali diadakan pada 1996 atas prakarsa Hillary Clinton yang kala itu masih menjadi ibu negara, mendampingi suaminya, Bill Clinton.

Sejak saat itu, Gedung Putih selalu mengadakan iftar tahunan dengan tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk mulai dari anggota Kongres, diplomat, hingga tokoh Muslim.

Iftar ini dianggap sebagai simbol persaudaraan dengan umat Muslim di AS. Dalam setiap kata sambutannya, presiden AS pun biasanya menyampaikan pesan yang merangkul umat Muslim.
Barack Obama pada iftar terakhirnya tahun lalu, misalnya, mengingatkan meningkatnya ancaman serangan terhadap Muslim Amerika dan menekankan bahwa, "Muslim Amerika merupakan bagian dari keluarga Amerika."

Pernyataan serupa juga terlontar dari mulut George Bush ketika mengadakan iftar tahunan setelah tragedi 9/11. Saat itu, ia berkata bahwa AS "berperang melawan terorisme, bukan Islam."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER