Jakarta, CNN Indonesia -- Myanmar dan Thailand membakar narkotika sitaan senilai total hampir US$1 miliar atau setara Rp13,2 triliun dalam rangka hari anti-narkoba kawasan yang jatuh pada Senin (26/6).
Dalam acara pembakaran resmi terpisah, aparat Myanmar membakar opium, heroin, dan kokain senilai sekitar US$385 juta, setara Rp5,1 miliar.
"Ini merupakan pembakaran narkoba terbanyak dalam sejarah Myanmar," ujar seorang petugas kepolisian senior yang enggan diungkap identitasnya, kepada
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu di Thailand, aparat membakar narkoba sitaan senilai US$589 juta, setara Rp7,8 triliun, termasuk 7.800 kilogram pil yaba dan 1.185 kilogram methamphetamine.
Aparat Thailand dan Myanmar mengatakan, penyitaan besar-besaran ini merupakan bukti mereka mulai bergerak membongkar jaringan perdagangan narkoba internasional.
Selama ini, Myanmar dikenal sebagai negara produsen narkoba terbesar di dunia, dengan sejarah gelap persaingan antara militer dan kartel untuk menguasai perdagangan gelap tersebut.
Petugas tersebut kemudian menjabarkan, sebagian besar narkoba sitaan yang mereka bakar berasal dari negara bagian Shan, di daerah kekuasaan kelompok etnis bersenjata.
Kartel tersebut dipimpin oleh United Wa State Army (UWSA), milisi yang dikenal sebagai pengedar narkoba bersenjata dengan daerah otonomi di perbatasan Myanmar dan China.