Irak Bersiap Rayakan Kemenangan atas ISIS

CNN Indonesia
Senin, 03 Jul 2017 14:37 WIB
Warga Irak bersiap merayakan kemenangan atas ISIS di Mosul, setelah pasukan militer berhasil merebut masjid Al-Nuri dan Menara Al-Hadba, pekan lalu.
Warga Mosul berlari menyelamatkan diri saat pertempuran sengit pecah di Kota Lama, pekan lalu. Militer Irak mengklaim kemenangan atas ISIS sudah dekat. (REUTERS/Erik De Castro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Irak bersiap merayakan kemenangan atas ISIS di Mosul. Pesta perayaan itu rencananya akan digelar hanya beberapa blok dari wilayah pertempuran di mana pasukan militer Irak terus menggempur kawasan yang dikuasai militan ISIS.

Militer telah mengibarkan bendera Irak juga spanduk berwarna putih di sekeliling masjid Al-Nuri dan menara Al-Hadba, yang telah berhasil direbut kembali setelah militan meledakkan bangunan bersejarah itu pada 21 Juni lalu.

Di masjid itulah pemimpin besar ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahannya, tiga tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah telah merencanakan perayaan nasional selama sepekan, dan Perdana Menteri Haider al-Abadi dijadwalkan mengunjungi Mosul untuk mengumumkan kemenangan secara resmi.


Perebutan kembali Mosul menandakan kejatuhan bagi ISIS di Irak, sekaligus hilangnya setengah kekuatan kelompok teroris tersebut. Pasalnya, Mosul merupakan ibu kota de facto ISIS, selain Raqqa di Suriah.

Di Mosul sendiri, ISIS masih menguasai sedikit wilayah di bagian barat dan selatan, yang mengancam nyawa puluhan ribu warga sipil.

Tentara dari Pasukan elit Kontra Terorisme Irak (CTS) merebut distrik Makawi di Kota Lama Mosul pada Minggu (2/7), hanya beberapa blok dari bantaran Sungai Tigris. Menguasai daerah sungai memberi kendali bagi militer Irak untuk menguasai seluruh kota, yang diharapkan terjadi pada akhir minggu ini.

Pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat memberi dukungan serangan udara dan gempuran darat bagi pasukan Irak, yang semakin membuat posisi mereka di atas angin dalam mendesak ISIS.

Kepala Polisi Federal Letnan Jenderal Raed Shakir Jawdat menyebut pasukannya berhasil mengambil alih kendali di wialyah selatan Kota Lama pada Sabtu. Namun wilayah tersebut masih harus dibersihkan dari ranjau darat dan jenazah yang bergelimpangan akibat pertempuran sengit selama dua minggu.

“Sampai saat ini, masih ada warga sipil yang terjebak di sana dan masih banyak jenazah yang bergelimpangan di jalanan dan itu harus kita bersihkan,” ujar Jawdat di Mosul kepada Reuters.

“Wilayah tersebut masih harus dibersihkan dari bom. Kami harus membuat wilayah itu aman sehingga warga sipil bisa kembali.”


Konflik selama sembilan bulan itu membuat lebih dari 900 ribu warga Mosul kehilangan tempat tinggal, sementara ribuan lainnya tewas.

Selain itu, masih ada ribuan warga sipil lain yang terjebak di tengah pertempuran di Kota Lama, dan hanya memiliki sedikir air bersih, makanan juga obat-obatan, namun mereka tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan.

Di sisi lain, keberadaan pemimpin ISIS Baghdadi hingga kini belum diketahui. Dia dipercaya bersembunyi di perbatasan Suriah dan Irak, sementara Rusia, pada Juni, mengumumkan bahwa Baghdadi tewas dalam serangan udara yang mereka lakukan Mei lalu.

Menurut intelijen AS, ISIS telah memindahkan pusat komando ke Mayadin di timur Suriah, kendati tidak mengindikasikan keberadaan Baghdadi di lokasi yang sama.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER