Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri China meminta semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri setelah Amerika Serikat menyatakan siap menggunakan cara paksa untuk menghentikan program peluru kendali nuklir Korea Utara.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara kementerian, Geng Shuang, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (6/7). Selain itu, dia juga mengatakan China mengimplementasikan secara penuh sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korut.
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bahwa negaranya berkomitmen pada denuklirisasi di Semenanjung Koreadan penyelesaian masalah melalui dialog dan konsultasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia juga mengatakan China mendukung upaya Korsel untuk memulai kembali dialog dan komunikasi dengan Korea Utara. Demikian dilaporkan kantor berita Xinhua sebagaimana dikutip
Reuters.
Keduanya bertemu di Jerman sebelum Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara G-20.
Amerika Serikat memperingatkan, pihaknya siap menggunakan kekuatan paksa terhadap Pyongyang karena telah melawan kekuatan-kekuatan besar dunia dengan meluncurkan rudal balistik yang bisa menghantam Alaska.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, dalam pertemuan di Dewan Keamanan mengatakan aksi Korut itu "dengan cepat menutup kemungkinan solusi diplomatik" dan Amerika Serikat siap mempertahankan diri dan para sekutunya.
"Salah satu kemampuan kita ada pada kekuatan militer yang dapat diperhitungkan. Kami akan menggunakannya jika memang harus, tapi kami tidak ingin melakukan hal tersebut," kata Haley. Dia mendorong China, satu-satunya sekutu terbesar Korut, untuk berbuat lebih banyak menenangkan Pyongyang.