Bertemu Xi Jinping, Trump Tampilkan Wajah Penuh Kesabaran

CNN Indonesia
Minggu, 09 Jul 2017 13:14 WIB
Donald Trump menyebut Xi Jinping sebagai sahabatnya dan memuji langkah Presiden China itu dalam menghadapi ancaman nuklir dari Korea Utara.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu di akhir KTT G-20 di Hamburg, Jerman. (REUTERS/Saul Loeb)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menyelesaikan dua masalah mendesak yaitu ancaman nuklir dari Korea Utara dan isu-isu terkait perdagangan bilateral.

Dalam pertemuan di KTT G-20 di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7), tersebut Trump memilih pasif dan tidak menunjukkan keresahan-keresahan pada China yang sempat ia lontarkan dalam dua pekan sebelumnya.

Ketika berkampanye untuk menjadi presiden AS, Trump berjanji untuk untuk menekan China soal praktek-praktek perdagangan. Namun Trump melunak setelah terpilih menjadi presiden dan menyatakan ingin bekerja sama dengan China terkait masalah nuklir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika kedua pemimpin bertemu pada April lalu di vila Trump di Florida, mereka tampak erat. Trump menyebut Xi Jinping sebagai "pria yang baik" dan memintanya untuk menggunakan perkembangan ekonomi Beijing untuk menekan Korea Utara.

Namun dalam beberapa waktu terakhir, Trump mulai mengungkapkan kecemasan terhadap dukungan China pada Korea Utara, terutama setelah Korut meluncurkan peluru kendali balistik yang diyakini bisa mencapai Alaska dan sebagaian wilayah pesisir AS bagian barat.

Pemerintahan Trump sendiri mengajukan proposal perdagangan senjata pada Taiwan yang mendapat respons keras dari pemerintahan China, serta menjatuhkan sanksi pada dua warga negara China, perusahaan logistik asal China, dan menempatkan China dalam daftar negara yang melakukan perdagangan manusia.

Pemerintahan Trump juga sempat menuduh bank-bank China mendukung praktek pencucian uang oleh Pyongyang.

Beberapa hari sebelum G-20 berlangsung, pemerintahan Trump juga sempat mempertimbangkan sanksi perdagangan untuk Beijing karena aktivitas perdagangan antara China dan Korut meningkat.

Salah satu pertemuan menarik lain yang muncul di KTT G-20 adalah antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.Salah satu pertemuan menarik lain yang muncul di KTT G-20 adalah antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump. (CNN)
Ketidaksabaran itu tak ditampilkan Trump pada Sabtu, ketika menerima undangan Xi Jinping untuk bertemu di akhir acara KTT G-20.

"Merupakan kehormatan untuk menjadikan Anda teman," kata Trump kepada Xi, kemudian memuji aksi presiden China itu pada Korea Utara.

"Terkait Korea Utara, pada akhirnya, kami akan sukses. Hanya saja dibutuhkan waktu lebih lama dari yang saya perkirakan. Lebih lama dari yang Anda inginkan. Tapi pasti akan berujung kesuksesan," kata Trump.

Sebaliknya, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Xi Jinping mengatakan kepada Trump bahwa ikatan yang kuat antara China dan AS akan mendorong stabilitas dan kesejahteraan kedua negara di tengah-tengah konflik global. Xi juga menyebut hubungan China-AS "mengalami perkembangan" meski muncul "beberapa isu sensitif".

Xi pun menekankan faktor penting berkomunikasi dengan Korea Utara, serta menyatakan China akan bergabung dalam pelatihan militer yang dipimpin AS di Samudra Pasifik.

Meski China juga marah karena aksi Korut meluncurkan rudal balistik, menurut Xinhua, pemerintahan Xi menyebut AS dan Korea Selatan memperburuk situasi dengan pelatihan militer mereka.

Baik Xi dan Trump sepakat untuk menjaga komunikasi dan koordinasi untuk mengatasi persoalan ancaman nuklir dari Korut.

Pejabat pemerintahan dari kedua negara akan bertemu di Washington pada 19 Juli nanti untuk membicarakan masalah-masalah ekonomi dan perdaganan.   


LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER