ASEAN Pastikan Komitmen China Implementasi Kode Etik LCS

CNN Indonesia
Jumat, 14 Jul 2017 17:30 WIB
Indonesia bersama ASEAN terus mendorong China berkomitmen dalam negosiasi pelaksanaan Code of Conduct (CoC) terkait sengketa Laut China Selatan.
Indonesia dan ASEAN akan terus mendorong komitmen China dalam melaksanakan kode etik di LCS. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Jose Antonio Tavares, mengatakan Indonesia bersama ASEAN terus mendorong China agar mempertahankan pendirian positifnya dalam negosiasi pelaksanaan kode etik atau Code of Conduct (CoC) terkait sengketa Laut China Selatan.

"Indonesia dan pastinya ASEAN berharap China terus memegang komitmennya sampai pada tahap pelaksanaan CoC nanti. Kami berusaha terus engage China soal ini," tutur Jose dalam sela-sela seminar bertemakan hubungan ASEAN-China di Jakarta, Jumat (14/7).

Saat ini, Jose menuturkan, yang terpenting adalah negara ASEAN bisa terus mendekatkan diri dengan China, khususnya dalam memperkuat mutual trust antara pihak terkait agar bisa tercipta suasana kondusif dalam setiap proses negosiasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“[Negosiasi CoC LCS] sudah berlangsung lama dan sempat tertunda. Belakangan ASEAN terus mendorong China sehingga akhirya nampak ada keinginan baik untuk memajukan negosiasi ini, salah satunya dengan mengesahkan kerangka CoC,” kata Jose.

“Kemajuan ini tak lepas dari engagement ASEAN-China yang terus dijaga. Kita harus terus melakukan ini supaya China bisa terus komit dalam pelaksanaan CoC nanti. Kalau tidak, maka enforcement CoC LCS akan sulit,” tuturnya menambahkan.

Menurut Jose, kesulitan bisa terlihat saat konflik LCS sempat memanas pada tahun lalu. Meski Pengadilan Permanen Arbitase (PCA) telah menetapkan klaim China terhadap 90 persen perairan tersebut tidak sah, Beijing tak mau mengikuti keputusan badan peradilan tersebut dan berkeras melakukan tindakan unilateral di LCS.

“Padahal [keputusan PCA] itu legally binding kan. Meski mengikat secara hukum, kalau negara besar seperti China tak mau komit dengan keputusan PCA, siapa yang bisa menegaskan pelaksanaannya?” ucap Jose.

“Komunitas internasional seperti PBB bahkan PCA sendiri akhirnya tidak bisa memaksakan karena tidak ada mekanismenya. Maka dari itu, satu-satunya cara adalah kita [ASEAN] harus engage dengan China karena kita tidak punya power,” paparnya menambahkan.


Setelah 15 tahun bernegosiasi, ASEAN-China akhirnya menyetujui kerangka CoC LCS pada Mei lalu. Meski begitu, perjalanan kode etik ini untuk sepenuhnya diimplementasikan masih butuh negosiasi panjang.

Jose menuturkan, Indonesia berharap pembahasan mengenai pelaksanaan CoC yang akan dimulai sekitar 8-9 Agustus nanti di Manila, Filipina, antara menteri luar negeri negara ASEAN dan China dapat berjalan lancar sehingga implementasi CoC bisa cepat dilaksanakan.

“Kami harapkan dokumen kerangka CoC yang sudah dihasilkan pada tingkat pejabat senior ASEAN-China bisa diadopsi oleh para menlu. Kami juga berharap mereka akan kasih lampu hijau dalam setiap negosiasi soal elaborasi poin-poin yang ada dalam kerangka tersebut,” kata Jose.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER