Dua Tewas Akibat Penembakan di Polling Oposisi Lawan Maduro

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Senin, 17 Jul 2017 04:15 WIB
Saat pelaksaan polling referendum tak resmi dari oposisi, setidaknya dua orang tewas dan 4 luka setelah terjadinya peristiwa penembakan.
ilustrasi (Skitterphoto/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Oknum bersenjata di Venezuela melepaskan tembakan ke arah kerumunan pemilih pada Minggu (16/7). Peristiwa ini diprediksi menyebabkan dua orang tewas dan melukai empat orang lainnya.

Seorang aktivis mengungkapkan, peristiwa penembakan tersebut terjadi dalam referendum tak resmi yang diselenggarakan oleh oposisi untuk mendorong berakhirnya pemerintahan sosialis selama dua dekade.

Koalisi oposisi Democratic Unity mengungkapkan bahwa geng 'paramiliter' melepaskan tembakan ke kawasan miskin Catia di Karakas. Di kawasan ini, ribuan orang berpartisipasi dalam 'pemilu' oposisi tersebut. Dalam sebuah video di tempat kejadian, terlihat orang-orang tercerai-berai saat suara tembakan terdengar. Mereka melarikan diri menuju tempat-tempat perlindungan di dalam gereja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kami sangat sedih akan hal ini, dengan rasa sakit yang luar biasa," kata juru bicara oposisi Carloz Ocariz, dikutip dari Reuters.

"Tapi itu hanya satu dari 2030 pusat pemungutan suara."

Pemungutan suara ini meminta pendapat pemilih tentang rencana Presiden Nicolas Maduro untuk menyelenggarakan kongres baru yang kontroversial. Kongres ini bertujuan untuk menyokong legitimasinya di tengah krisis ekonomi dan gelombang protes anti-pemerintahan yang sudah membuat 100 orang terbunuh.



Pihak oposisi melakukan referendum tak resmi sebagai tindakan pembangkangan sipil yang akan diikuti oleh gerakan zero hour. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan gerakan mogok nasional atau tindakan lain terhadap presiden. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER