Angkatan Laut Indonesa Bantah Tembaki Kapal Vietnam di LCS

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jul 2017 15:20 WIB
Angkatan Laut Indonesia membantah telah menembaki hingga melukai empat nelayan Vietnam yang tengah berlayar di dekat perairan Laut China Selatan.
Ilustrasi. Angkatan Laut Indonesia membantah telah menebaki hingga melukai empat nelayan Vietnam yang tengah berlayar di dekat perairan Laut China Selatan. (Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Angkatan Laut Indonesia membantah pihaknya telah menembaki dan melukai empat nelayan Vietnam yang sedang berlayar di Laut China Selatan pada Minggu pekan lalu.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Kolonel Gig Sipasulta mengatakan patroli aparatnya saat itu hanya mencegat dua kapal nelayan asal Vietnam yang dicurigai melakukan aktivitas mencari ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, tepatnya di sebelah utara Natuna.

Tim patroli Angkatan Laut Indonesia, tuturnya, hanya melontarkan tembakan peringatan ke udara untuk mengusir mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dengan demikian, tidak ada kebenaran atas pernyataan Vietnam. Angkatan Laut selalu mengambil langkah yang diperlukan sesuai protokol yang ada," tutur Gig pada Selasa (25/7) seperti dikutip The Strait Times.

Komentar itu dilontarkan Gig menanggapi klaim Hanoi yang menyebut Angkatan Laut Indonesia menembaki dan melukai empat nelayan asal Vietnam yang tengah berlayar sejauh 132 mil laut atau 245 kilometer di tenggara pulau Con Dao. 

"Dua nelayan terluka serius dan telah dibawa ke rumah sakit di distrik Con Dao. Keadaan mereka membaik," kata anggota komite SAR provinsi, Binh Dinh.

Sebelumnya, dua insiden serupa juga dilaporkan terjadi pada pekan lalu antara kapal berbendera Vietnam dan kapal patroli AL Indonesia di perairan itu.


Sengketa terkait hak memancing dan pengeboran minyak telah meningkatkan ketegangan di LCS.

Belum lagi, sekitar US$5 triliun barang-barang dikirimkan melalui jalur tersebut setiap tahun.

China mengklaim hampir seluruh perairan tersebut. Namun, Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga sama-sama mengklaim.

Insiden pencegatan kapal asing ini terjadi setelah Indonesia mengubah peta dan mengganti nama perairan di bagian utara Natuna sebagai bentuk penegasan klaim RI terhadap di sana.


Pergantian nama ini memicu protes dari China yang menganggap perairan tersebut tumpang tindih dengan klaim Beijing.

Meski begitu, Indonesia terus menegaskan tidak ikut bersengketa di LCS.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER