Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan umat muslim yang mendesak masuk ke masjid Al Aqsa Yerusalem pada Kamis (27/7) membuat situasi kisruh. Setidaknya ada 113 orang luka akibat berhadapan dengan polisi setelah Israel meningkatkan situasi kemanan terkait penjagaan ketat situs sakral dari protes yang diwarnai kekerasan.
Situasi chaos tak dapat dihentikan meski polisi Israel menggunakan granat untuk mengontrol kekacauan massa yang mendesak masuk ketika pintu gerbang masuk Al Aqsa dibuka setelah sempat ditahan beberapa jam.
"Kami akan mengorbankan diri kami untuk Al Aqsa!," ungkap suara massa yang mendesak masuk tersebut, seperti dilansir dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah anak muda ada yang mencoba memanjat naik ke atap masjid untuk menancapkan bendera Palestina, yang kemudian ditangkap polisi Israel.
Dicopotnya detektor logam dan kamera cctv oleh petugas keamanan Israel menandai aksi penting yang diambil Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sementara Palestina merayakan kebijakannya itu, sejumlah lawan politiknya menilai itu sebuah kelemahan.
Keputusan Netanyahu diikuti dengan upaya diplomatik oleh PBB, dan keterlibatan Presiden AS Donald Trump terhadap Timur Tengah dan menekan muslim di Arab di daerah sekitarnya.
Kisruh Al Aqsa sendiri berawal ketika Israel memasang detektor logam di pintu masuk masjid, yang dikenal sakral bagi Muslim dan bagi Yahudi ada Temple Mount. Aksi Israel ini diambil setelah tragedi tewasnya dua polisi Israel oleh seorang pria bersenjata pada 14 Juli lalu.
Pemasangan detektor logam itu membuat kisruh meluas di jalanan Yerusalem. Israel menembak mati empat warga Palestina, dan seorang Palestina membunuh tiga orang Israel dengan pisau di kediamannya yang dikuasai Israel, di West Bank.
Dalam dua pekan terakhir, banyak muslim yang menolak masuk Al Aqsa sebagai bentuk protes dan memilih beribadah di jalanan Kota Tua Yerusalem.
Baru pada Kamis, Muslim Waqf ada upaya untuk mengambil jalan atau titik temu dengan pemeinrtah Israel. Mereka kemudian kembali mendorong umat muslim agar mau kembali salat atau beribadah di Al Aqsa.
Namun, situasi masih belum terkendal. Al Aqsa masih mengalami kekisruhan dan membuat ratusan orang luka-luka.