Menlu Sebut 17 WNI Kabur dari ISIS Sudah Berada di Irak

Riva Dessthania Suastha & Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2017 20:20 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengonfirmasi 17 warga Indonesia yang melarikan diri dari ISIS di Raqqa, Suriah, kini telah berada di Irak.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengonfirmasi 17 warga Indonesia yang melarikan diri dari ISIS di Raqqa, Suriah, kini telah berada di Irak. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengonfirmasi 17 warga Indonesia yang melarikan diri dari ISIS di Raqqa, Suriah, kini telah berada di Irak.

“Ya, [17 WNI tersebut] sudah berada di Irak, tepatnya Irbil,” papar Retno saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (11/8).

Sebelum dievakuasi ke Irak, belasan WNI yang terdiri dari 12 perempuan dan anak serta lima laki-laki dewasa itu telah kabur keluar Raqqa dan diamankan salah satu faksi Kurdi di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno mengatakan pihaknya melalui tim perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI terus berupaya menjaga komunikasi dengan 17 WNI tersebut dan kelompok-kelompok terkait di sana.


Sebab, belasan WNI itu saat ini berada di wilayah konflik yang tidak dikuasai pemerintahan resmi manapun.

Namun, Retno masih enggan menjelaskan lebih detail perkembangan upaya pemulangan 17 WNI ini. Dia juga menolak menjelaskan target pembebasan belasan warga Indonesia tersebut.

“Nanti, ya nanti, yang pasti mereka [17 WNI] dalam kondisi baik dan kami terus melakukan kontak dengan mereka,” kata Retno.

17 WNI yang melarikan diri dari ISIS kini sudah berada di Irak.17 WNI yang melarikan diri dari ISIS kini sudah berada di Irak. (Foto: Courtesy CNN Indonesia TV)
Sebelumnya, di tempat terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman M. Fachir menyebutkan bahwa 17 WNI yang kabur dari ISIS itu sudah berada di Irak.

“Kita sudah berkomunikasi dengan pihak KBRI Baghdad, perwakilan kita di Baghdad sudah mencoba mengawal proses ini,” ujarnya, usai menghadiri perayaan ulang tahun ASEAN ke-50 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (11/8).

Sementara soal kedatangan 17 WNI tersebut, Fachir belum bisa memastikan.


“Prosesnya di Irak itu cukup sulit karena Irak punya kawasan khas dan harus melewati otoritas setempat,” kata Fachir.

Pemerintah Indonesia pertama kali mengetahui kabar 17 WNI yang kabur dari ISIS tersebut sekitar pertengahan Juni 2017. Saat itu mereka telah diamankan di Ain Issa dan Kobane, Suriah, dekat perbatasan Irak.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan komunikasi dengan belasan WNI tersebut dan sejumlah pihak di Suriah.

Selain melakukan upaya kemanusiaan, tuturnya, pemerintah juga terus melakukan peninjauan risiko atau risk assessment terhadap 17 WNI tersebut.

(les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER