Kantor Presiden Taiwan Diserang Pria Berpedang

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Jumat, 18 Agu 2017 13:25 WIB
Seorang samurai bersenjata katana dan membawa bendera China menyerang pos penjagaan kantor kepresidenan Taiwan, Jumat (18/8).
Seorang samurai bersenjata katana dan membawa bendera China menyerang pos penjagaan kantor kepresidenan Taiwan, Jumat (18/8). (Reuters//Damir Sagolj)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang samurai bersenjata katana dan membawa bendera China menyerang pos penjagaan kantor kepresidenan Taiwan, Jumat (18/8).

Pria berkebangsaan Taiwan yang kemudian dilumpuhkan di tempat itu mengatakan, dia ingin mengekspresikan pandangan politiknya dengan melakukan serangan tersebut. Sementara, pedang panjang yang dijadikan senjata, dia curi dari museum sejarah setempat.

Pelaku penyerangan “menggunakan palu dan menghancurkan lemari kaca lalu mengambil pedang tersebut,” ujar polisi yang menangani kasus tersebut, dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ditemukan bendera China di dalam tasnya. Dia menyatakan ingin mengekspresikan pandangan politiknya dengan melakukan serangan di kantor presiden,” papar polisi yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut.

Pria yang diidentifikasi bernama Lu itu juga sempat melukai petugas penjaga yang mencoba menghentikannya masuk ke kompleks kantor kepresidenan dari pintu samping, tutur juru bicara kepresidenan Taiwan, Alex Huang.

Petugas yang terluka itu telah dilarikan ke rumah sakit dan kini dalam kondisi stabil.

Media setempat mengatakan penjaga tersebut terluka di bagian leher. 

Saat ini, Lu tengah ditanyai oleh pihak berwajib. Sementara seluruh wilayah kantor kepresidenan Taiwan dijaga ketat dan dipasang garis polisi.

Adapun, saat serangan itu terjadi, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, tengah berada di kantor dan menjadi tuan rumah bagi acara silaturahmi dengan para staf dan keluarga mereka.

Sering menjadi Target

Kantor kepresidenan Taiwan sendiri kerap menjadi target serangan. Pada November 2014, seorang pengemudi mencoba menabrakkan kendaraannya ke pintu sebuah bangunan di kompleks tersebut.

Pengemudi itu mengatakan dia melakukan protes atas kebijakan kesehatan yang ditetapkan Presiden Ma Ying-jeou.

Sebelumnya pada Januari 2014, seorang pria juga berusaha menabrakkan truk ke gerbang kantor kepresidenan, karena kecewa dengan hasil persidangan yang melibatkan mantan istrinya.

Tidak terdapat korban jiwa dari kedua insiden tersebut, kecuali salah seorang pengemudi yang terluka.

Di sisi lain, hubungan China dan Taiwan terus memburuk sejak Presiden Tsai mengambil alih kekuasaan tahun lalu, dan menolak sudut pandang Beijing yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari China. (asa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER