Lima Tewas akibat Bom Taliban di Kantor Polisi Afghanistan

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 23 Agu 2017 17:33 WIB
Serangan bom Taliban di sebuah kantor polisi di Afghanistan menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
Ilustrasi bom mobil di Afghanistan. (Reuters/Anil Usyan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan bom mobil di sebuah kantor polisi di selatan Afghanistan menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.

"Pelaku bom bunuh diri meledakkan sebuah mobil sekitar pukul 08.00 waktu lokal di tempat parkir dekat kantor polisi di Lashkar Gah," tutur juru bicara Gubernur Helmand, Omar Zhwak, Rabu (23/8).

Zhwak mengatakan perempuan dan anak-anak turut menjadi korban bom tersebut. Pemerintah menyebut serangan itu dilakukan oleh kelompok Taliban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur rumah sakit provinsi Mauladad Tabihdad mengatakan sekitar 30 orang korban luka telah mendapat perawatan medis. Sebagian besar di antara mereka adalah anak-anak.

Sementara itu, dari lima orang yang tewas, empat di antaranya adalah dua perempuan dan dua tentara.

Diberitakan AFP, juru bicara kepolisian, Salam Afghan, mengatakan pelaku mengincar sejumlah kendaraan militer yang terparkir di halaman kantor mereka.

Serangan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berniat menambah personelnya di Afghanistan.
Pentagon berencana menambah sekitar 4.000 pasukan ke negara di Asia Selatan itu untuk membantu tentara Afghanistan memberangus Taliban.

Taliban masih menjadi ancaman keamanan bagi pemerintah dan rakyat di negara tersebut.

Sejauh ini, ratusan warga hingga personel tentara Pemerintahan Presiden Ashraf Ghani sudah menjadi korban kekejaman pemberontak yang pernah menguasai negara sekitar 1996-2001 lalu itu.

Keputusan AS ini pun disambut ultimatum Taliban yang melayangkan surat terbuka pada Donald Trump.
Dalam suratnya, Taliban meminta AS tak menambah pasukan dan segera menarik mundur tentaranya dari Afghanistan.

Kelompok militan itu pun menganggap okupasi tentara asing sebagai "pendorong utama perang" di Afghanistan.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER