Jika Kim Jong-un Tak Disingkirkan, Korut Tak Akan Berhenti

CNN Indonesia
Rabu, 06 Sep 2017 19:01 WIB
Pengamat asal Korsel menganggap satu-satunya jalan untuk membungkam provokasi nuklir Korut adalah dengan menyingkirkan pemimpin tertinggi Kim Jong-un.
Profesor dari Korea University menganggap karakter Kim Jong-un yang tempramental mempengaruhi kepemimpinannya yang terobsesi dengan senjata nuklir. (REUTERS/Damir Sagolj)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia internasional dinilai tidak akan bisa menghentikan tindakan provokatif Korea Utara jika tidak menyingkirkan Kim Jong-un, pemimpin negara terisolasi itu.

Komentar itu diutarakan Nam Sung-wook, seorang profesor dari Universitas Korea. Menurutnya, di masa muda Kim Jong-un adalah seorang yang temperamental dan gegabah.

Sifatnya itu, dianggap Nam turut memengaruhi gaya kepemimpinannya yang tampak sangat terobsesi pada pengembangan senjata nuklir dan peluru kendali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perkembangan terbaru di mana Korut menguji coba nuklirnya yang ke-6 kalinya sebagian besar dipengaruhi oleh karakter Kim yang liar. Jika Kim tidak disingkirkan, isu nuklir Korut akan tetap bertahan," kata Nam kepada partai oposisi utama pemerintah, Liberty Korea, Rabu (6/9).

Pernyataan Nam dibuat berdasarkan sejumlah analisis yang didapat saat dirinya menjabat sebagai kepala Institut Strategi Keamanan Nasional (INSS) pada 2008-2012, di bawah pantauan langsung agen intelijen Korea Selatan (NIS).

Sebagai contoh, Nam mengutip percakapan telepon Kim dengan kekasihnya saat berusia 15 tahun. Saat itu Kim tengah berada di Swiss dan sang pacar memintanya untuk berhenti merokok. 
"Kim merokok sejak usia muda dan pacarnya saat itu menyarankannya untuk berhenti merokok. Namun dia [Kim] tiba-tiba marah dan mengeluarkan kata kasar hingga mengejutkan kekasihnya itu," paparnya.

Saat itu pun, Nam memperkirakan situasi di masa depan akan semakin rumit jika kelak Kim menjadi pemimpin Korut.

"Pada waktu itu saya berharap prediksi ini tidak akan terjadi. Sayangnya, bagaimana pun, itu menjadi kenyataan sekarang," ujarnya seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Kim Jong-un menggantikan posisi sang ayah, Kim Jong-il, yang meninggal pada 2011 lalu. Sejak itu, Korut semakin gencar membangun senjata rudal dan nuklir.
Kim merupakan anak termuda dan memiliki dua orang kakak, yakni Kim Jong-nam dan Jong-chol.

Semula, kepemimpinan Korut akan diwariskan kepada Kim Jong-nam.

Namun, Kim Jong-il berubah pendapat saat anak pertamanya itu membuat dirinya malu lantaran tertangkap berupaya masuk ke Jepang dengan paspor palsu pada 2011 untuk pergi ke Disneyland.

Sementara itu, Jong-chol disebut menderita kelebihan hormon wanita setelah mengalami kecelakaan mobil.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER