Bangladesh Temukan Tujuh Jasad Rohingya di Perbatasan

CNN Indonesia
Rabu, 13 Sep 2017 17:11 WIB
Petugas perbatasan Bangladesh menemukan tujuh jasad yang diyakini merupakan Muslim Rohingya tergeletak di perbatasan negara itu pada Rabu (13/9).
Ilustrasi jasad Rohingya di Bangladesh. (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas perbatasan Bangladesh menemukan tujuh jasad yang diyakini merupakan Muslim Rohingya tergeletak di perbatasan negara itu pada Rabu (13/9).

"Kami menemukan tujuh mayat yang terdampar di pantai perbatasan, termasuk anak-anak," kata Komandan Pasukan Penjaga Perbatasan, S.M Ariful Islam.

Islam mengatakan, beberapa dari mereka adalah korban kapal pengungsi yang tenggelam pada Selasa malam di dekat desa perbatasan Shah Porir Dwip, muara sungai Naf, perairan yang memisahkan Myanmar dan Bangladesh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara [jasad] yang lainnya sudah sangat membusuk diperkirakan berasal dari kapal-kapal lain beberapa hari sebelumnya," tutur Islam.
Sejak akhir Agustus lalu, krisis kemanusiaan kembali bergolak di negara bagian Rakhine, Myanmar, sehingga membuat ratusan ribu Rohingya melarikan diri ke Bangladesh melalui jalur darat mau pun laut.

Sejauh ini, sedikitnya 99 Rohingya dilaporkan tewas saat berupaya kabur ke Bangladesh.

"Mayoritas jasad tersebut adalah anak-anak. Beberapa mayat bahkan memiliki luka tembak," tutur Humayun Rashid, wakil kepala polisi Cox's Bazar, tempat sejumlah kamp pengungsi bertempat.

Enam kapal berisikan pengungsi dengan muatan berlebih juga dilaporkan karam selama dua pekan terakhir. Jumlah ini tidak termasuk perahu-perahu kecil lainnya.

[Gambas:Video CNN]

Di sisi lain, perahu pengungsi masih terus melintasi Teluk Benggala atau Sungai Naf demi sampai ke Bangladesh.

Diberitakan AFP, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ratusan kapal telah tiba di desa-desa di perbatasan, seperti Shamlapur dan Shah Porir Dwip di Bangladesh.

Bangladesh pun dilaporkan tengah berencana menempatkan para pengungsi Rohingya yang diperkirakan sudah mencapai 300 ribu orang itu di pulau-pulau terpencilnya di perbatasan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER