ISIS Klaim Teror London, Status Inggris Kritis

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Sep 2017 13:12 WIB
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di London, sementara PM Theresa May menyatakan pemerintah meningkatkan status kewaspadaan teror menjadi "kritis."
PM Inggris Theresa May menyatakan pemerintah telah meningkatkan status kewaspadaan teror di Inggris menjadi "kritis." (Reuters/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok teror ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di salah satu kereta bawah tanah London. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan pemerintah meningkatkan status kewaspadaan teror dari "parah" ke "kritis" menyusul ledakan

Tingkat ancaman teror kritis berarti serangan lanjutan dianggap kemungkinan besar terjadi.

"Publik bakal melihat lebih banyak polisi bersenjata di jaringan transportasi dan jalanan, menyediakan perlindungan ekstra. Ini langkah proporsional dan masuk akal yang memberikan kepastian dan perlindungan ekstra sementara penyelidikan berjalan," kata May.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi masih terus memburu pelaku dalam insiden yang telah dinyatakan sebagai aksi serangan teror ini.

"Ancaman terorisme yang kita hadapi memang parah, tapi bersama, bekerja sama, kita bisa mengalahkan mereka," kata May.

Dia meminta warga melanjutkan kehidupannya sehar-hari seperti biasa. Namun, ia juga mengimbau agar tetap waspada.
Setidaknya 29 orang terluka akibat ledakan tersebut. Menurut Layanan Ambulans London yang membawa 19 di antara para korban tersebut, luka yang mereka derita tidak serius atau mengancam nyawa.

Sementara 10 orang lainnya pergi ke rumah sakit sendiri.

Kebanyakan luka yang diderita para korban tampaknya berasal dari luka bakar kilat, kata otoritas setempat.
Hingga kini belum ada satupun tersangka yang ditangkap. Sementara itu, melalui media propagandanya yang dikutip CNN, ISIS menyatakan bahwa sebuah "detasemen" dari kelompok teror itu adalah pihak yang bertanggung jawab atas ledakan, meski tidak memberikan bukti.

Mark Rowley, asisten komisioner Kepolisian Metropolitan London, menyatakan ISIS memang biasa mengklaim "keadaan seperti ini" meski belum tentu benar-benar terlibat.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER