Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani sepakat mendorong Myanmar segera menyelesaikan krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine yang terus mengincar etnis minoritas Muslim Rohingya.
Ketiganya bertemu dalam pertemuan
contact group negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (19/9).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Perdana Menteri Bangladesh dan Perdana Menteri Pakistan itu, Indonesia menekankan bahwa Myanmar mesti segera mengembalikan stabilitas dan keamanan di Rakhine dengan tetap melindungi seluruh masyarakat di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Indonesia meminta Myanmar untuk mengembalikan stabilitas di Rakhine State. Selain itu juga ditekankan pentingnya bagi Myanmar untuk melindungi dan menghormati HAM bagi semua komunitas, termasuk komunitas Islam di sana,” papar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai mendampingi Wapres.
Sebagaimana dijelaskan dalam penyataan yang diterima
CNNIndonesia.com pada Rabu (20/9), dalam pertemuan itu Indonesia juga menyampaikan kembali lima rekomendasinya untuk membantu penyelesaian masalah di Rakhine.
Lima rekomendasi itu antara lain dorongan kepada pemerintah Myanmar untuk segera mengembalikan keamanan di Rakhine dan desakan bagi Naypyidaw untuk tidak menggunakan kekerasan dalam segala penyelesaian konflik.
Selain itu, RI juga meminta otoritas Myanmar melindungi seluruh warganya tanpa memandang ras dan agama, serta membuka dan menjamin akses kemanusiaan ke Rakhine bagi sejumlah negara dan organisasi internasional lainnya.
Terakhir, Indonesia juga mengusulkan Myanmar untuk segera mengimplementasikan rekomendasi dari Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Rakhine, Kofi Annan, yang telah dikeluarkan sekitar Maret lalu.
“Usulan-usulan itu adalah elemen
‘reset button’ yang dapat mengembalikan dan memulihkan kondisi menjadi kembali aman,” ujar Retno.
Selain kelima usulan tersebut, Indonesia juga menekankan pentingnya negara OKI untuk terus membangun dan memperkuat rasa saling percaya dengan pemerintah Myanmar.
Rasa saling percaya antara komunitas internasional dan Myanmar, tutur Retno, menjadi kunci untuk dapat membantu percepatan penyelesaian krisis di Rakhine.
“Dan Indonesia akan terus memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah di Rakhine State,” ucap Retno.
Lebih lanjut, Retno menuturkan prioritas Indonesia saat ini adalah memastikan agar seluruh bantuan kemanusiaan yang telah dikirimkan dapat sampai dan benar-benar dirasakan oleh warga Rohingya beserta masyarakat lainnya yang membutuhkan tanpa memandang ras dan agama.
Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan delapan pesawat yang membawa bantuan ke Bangladesh. Sejak krisis kembali bergejolak pada akhir Agustus lalu di Rakhine, sedikitnya 400 ribu pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke negara itu.
Sementara itu, Indonesia juga tengah mempersiapkan pengiriman sejumlah bantuan kemanusiaan lainnya ke Myanmar. Meski akses kemanusiaan sudah dibuka pemerintah Myanmar, masyarakat internasional masih kesulitan menjangkau area-area konflik seperti Rakhine.