Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Catalonia Carles Puigdemont menyatakan menerima keinginan rakyat Catalonia untuk merdeka dari Spanyol. Hal itu dia katakan usai pertemuan dengan anggota Parlemen Catalonia sore waktu setempat.
Dikutip dari
AFP, Rabu (11/10), Puigdemont mengatakan, dia menerima 'mandat rakyat' yang menginginkan Catalonia menjadi sebuah republik sendiri yang terpisah dari Spanyol.
"Saya menerima mandat rakyat Catalonia untuk menjadi sebuah republik yang merdeka," kata Puigdemont kepada anggota parlemen Catalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, dia mengusulkan agar Parlemen menunda deklarasi kemerdekaan ini dan membuka pintu untuk berdialog dengan pemerintah Spanyol dalam beberapa pekan ke depan.
"Saya mengusulkan menunda deklarasi kemerdekaan ini untuk memulai dialog dalam beberapa pekan mendatang."
Pemerintah Spanyol memberi respon. Mereka menolak deklarasi kemerdekaan yang secara sepihak diproklamirkan Puigdemont. Bahkan pemerintah Spanyol menolak membuka dialog dengan pemimpin Catalonia yang menunda pengumuman deklarasi tersebut.
"Tidak dapat diterima untuk membuat deklarasi kemerdekaan yang diam-diam untuk kemudian menangguhkannya secara eksplisit," kata seorang juru bicara pemerintah pusat kepada
AFP.
Pemerintah Spanyol sendiri sudah berulang kali menyatakan menolak kemerdekaan Catalonia. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy juga berkeras tidak mengakui hasil referendum Catalonia yang dianggap inkonstitusional itu.
Sebab, meski hasil referendum menunjukkan dukungan dari 90 persen suara, hanya 43 warga Catalan yang ikut memilih dalam pemungutan suara itu.
Bahkan PM Rajoy mempertimbangkan untuk mengambil langkah untuk membubarkan parlemen Catalonia jika wilayah itu terus menuntut kemerdekaan.