Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Spanyol mempersiapkan rapat darurat setelah Presiden Catalonia, Carles Puigdemont, menunda deklarasi kemerdekaan agar dapat melakukan negosiasi dengan Madrid.
AFP melaporkan, rapat kabinet itu akan digelar pada Rabu (11/10) waktu setempat dan dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy.
Rapat ini diperkirakan akan membahas tanggapan atas pernyataan Puigdemont yang dalam pidato penundaannya menyiratkan akan tetap memegang "mandat rakyat agar Catalonia menjadi republik independen."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rajoy sendiri mengatakan, ia akan menggunakan semua kekuatannya untuk mencegah kemerdekaan. Ia bahkan sempat menyiratkan kemungkinan menggunakan konstitusi yang dapat memecat pemerintah Catalonia.
Ia juga terus menekankan bahwa Spanyol tidak akan mau berdialog sebelum Catalonia menghapuskan kampanye kemerdekaan.
Hingga kini, Rajoy belum memberikan pernyataan. Namun, Wakil PM Spanyol, Soraya Saenz de Santamaria, sudah menanggapi pidato penundaan Puigdemont.
Menurut Santamaria, Puigdemont adalah "orang yang tidak tahu di mana ia berada, ke mana dan dengan siapa ia akan pergi."
Penundaan ini juga menuai tanggapan beragam dari warga Catalonia yang sebelumnya sudah menyumbangkan suaranya dalam referendum pada 1 Oktober lalu.
Hasil dari referendum itu menunjukkan, 90 persen pemilih ingin Catalonia memisahkan diri dari Spanyol.
Seorang warga Barcelona, Maria Rosa Bertran, pun mengaku kecewa dengan penundaan deklarasi kemerdekaan ini karena membuat Catalonia kembali ke masa penuh ketidakpastian.
"Menurut saya, situasi akan lebih buruk karena kami akan menderita lebih lama. Ketidakpastian dan tidak adanya keputusan adalah hal terburuk yang terjadi pada kami," ucap Bertran.
Sementara itu, ratusan ribu orang di Catalonia berunjuk rasa menuntut persatuan dengan Spanyol. Para demonstran menyebut diri mereka sebagai "mayoritas yang selama ini bungkam."
 Ratusan ribu orang di Catalonia berunjuk rasa menuntut persatuan dengan Spanyol. (Reuters/Eric Gaillard) |
Kegaduhan dalam negeri ini tak ayal membuat perekonomian Spanyol terganggu. Menjelang pidato Puigdemont, pasar saham Spanyol merosot 1 persen.
Tak hanya itu, sejumlah perusahaan besar juga memindahkan markasnya dari Catalonia ke wilayah lain di Spanyol.
Desakan kemerdekaan sebenarnya sudah lama berkumandang di Catalonia, daerah dengan mayoritas penduduk yang memiliki bahasa dan budaya sendiri.
[Gambas:Video CNN]Kemauan untuk merdeka kian besar setelah Pengadilan Konstitusi Spanyol pada 2010 memutuskan untuk mengurangi statuta yang memberikan Catalonia kewenangan tambahan.
Gejolak di Catalonia pun kian menjadi setelah perekonomian Spanyol terpuruk.
(has)