Marawi Bebas dari ISIS, Duterte Tak Cabut Darurat Militer

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 20 Okt 2017 17:41 WIB
Duterte tak mencabut darurat militer meski dia sudah mendeklarasikan Marawi bebas ISIS setelah militer menewaskan tiga pemimpin kelompok teror di kota itu.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, tak mencabut status darurat militer di Mindanao meski dia sudah mendeklarasikan Marawi bebas dari ISIS setelah militer menewaskan tiga pemimpin kelompok teror di kota itu. (Reuters/Erik De Castro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, tak mencabut status darurat militer di Mindanao meski dia sudah mendeklarasikan Marawi bebas dari ISIS setelah militer menewaskan tiga pemimpin kelompok teror di kota itu.

"Kematian pemimpin pemberontakan Marawi, termasuk Omar Maute, Isnilon Hapilon, dan Mahumd Ahmad, tak serta merta membuat kami mencabut darurat militer," ujar juru bicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella, sebagaimana dilansir Inquirer, Jumat (20/10).

Menurut Abella, kini masih ada sejumlah pendukung kelompok teror yang melakukan perlawanan di Marawi. Mereka semua, kata Abella, berbaiat pada ISIS.
"Mereka yang tersisa termasuk jaringan yang mendukung Maute di Mindanao. Presiden memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan publik," tutur Abella.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Abella memastikan bahwa Duterte akan mengumpulkan para pejabat keamanan untuk membicarkan sejumlah isu, termasuk langkah pemerintah selanjutnya di Marawi.

Darurat militer ini dideklarasikan Duterte tak lama setelah bentrokan antara militer dan kelompok Maute pecah beberapa bulan lalu.

Bentrokan itu pecah saat militer sedang melancarkan operasi penangkapan Isnilon Hapilon, pemimpin kelompok militan Abu Sayyaf yang disebut-sebut sebagai "emir" ISIS Asia Tenggara. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER