Jenazah Dua WNI Korban Tanah Longsor Penang Dipulangkan

CNN Indonesia
Senin, 23 Okt 2017 13:18 WIB
Kemlu RI memastikan dua jenazah WNI yang menjadi korban bencana tanah longsor di Penang, Malaysia, telah dipulangkan ke Indonesia.
Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir memastikan jenazah WNI yang jadi korban longsor di Malaysia telah dipulangkan. (ANTARA Foto/ho/Suwandy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI memastikan dua jenazah warga Indonesia yang menjadi korban bencana tanah longsor di Penang, Malaysia, telah dipulangkan ke kampung halaman.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan Hosrin dan Erwin telah diserahkan kepada keluarga dan dipulangkan menuju kampung halamannya di Tambak, Gersik, Jawa Timur.

“Info dari KJRI Penang bahwa kedua jenazah sudah diterbangkan ke Surabaya semalam. Seharusnya pagi ini sudah sampai di sana,” kata Arrmanatha saat ditemui di Gedung Kemlu RI, Senin (23/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hosrin dan Erwin adalah dua di antara 11 korban tewas dalam bencana tanah longsor di TAR College Tanjung Bungah. Keduanya merupakan pekerja resmi di serikat Choong Cons Penang.

Keduanya ditemukan tewas pada Minggu (22/10) dan segera dievakusasi sekitar 23.00 waktu setempat. Kedua jenazah selanjutnya dibawa ke General Hospital Pulau Penang.

Arrmanatha menuturkan KJRI Penang segera menangani kedua jenazah dan menghubungi keluarga korban sesaat setelah mendapat laporan terkait kejadian tersebut. Setelah proses visum selesai, tuturnya, kedua jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga.

Arrmanatha mengatakan pihak perusahaan juga telah memberikan santunan kepada keluarga korban.

“Seluruh biaya pemulangan juga sudah ditanggung perusahaan,” katanya.
Selain Hosrin dan Erwin, sejumlah korban lainnya dilaporkan berasal dari China, Bangladesh, dan Pakistan.

Sementara itu, tiga pekerja lain dilaporkan selamat setelah berhasil menghindari timbunan longsor. Namun, hingga kini seorang warga Malaysia yang merupakan pengawas konstruksi masih belum ditemukan.

Insiden ini terjadi di sebuah situs pembangunan gedung condominium 49 lantai. Hingga kini, otoritas Malaysia masih menyelidiki penyebabnya.

Sejumlah media lokal Malaysia melaporkan sejumlah warga dan aktivis sempat menentang pembangunan gedung yang berlokasi di atas bukit tersebut karena maraknya pembangunan di wilayah resapan air.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER