Hakim Spanyol Perintahkan Penahanan Pemimpin Catalonia

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 03 Nov 2017 20:35 WIB
Seorang hakim Spanyol memerintahkan penahanan sembilan pemimpin pro-kemerdekaan Catalonia, jelang sidang terkait upaya pemisahan wilayahnya.
Ilustrasi. (Reuters/Rafael Marchante)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang hakim Spanyol memerintahkan penahanan sembilan pemimpin pro-kemerdekaan Catalonia pada Jumat (3/11), jelang sidang terkait upaya pemisahan wilayahnya.

Pengacara mantan Presiden Catalan Carles Puigdemont mengatakan surat perintah juga telah dikeluarkan untuk menangkap kliennya, meski pernyataan itu ditampik oleh pejabat senior Mahkamah Agung Spanyol. Alasan perbedaan pendapat ini masih belum jelas.

Dalam pernyataan singkat di televisi regional Catalan, TV3, Puigdemont meminta "pemerintah sah Catalonia" dilepaskan, diamini oleh ratusan orang warga yang berkumpul di luar parlemen Catalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Mariano Rajoy memecat Puigdemont dan pemerintahannya pekan lalu, beberapa jam setelah parlemen Catalan mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak meski sudah diboikot oposisi dan disebut ilegal oleh mahkamah Spanyol.

Puigdemont kemudian pergi ke Belgia dengan empat rekannya dan mangkir dari panggilan Mahkamah Agung terkait tudingan pemberontakan, penghasutan dan penyalahgunaan dana terkait upaya pemisahan wilayah.

"Puigdemont akan tinggal di sini. Dia telah mengatakan akan sepenuhnya bekerja sama dengan otoritas Belgia selama menjalani prosedur," kata pengacaranya, Paul Bekaert, kepada VRT sebagaimana dikutip Reuters.
Penahanan para pemimpin pemerintahan dan kepergian Puigdemont ke Belgia mempersulit posisi tokoh pro-kemerdekaan dalam menghadapi pemilihan umum sela yang diperintahkan pemerintah pusat Spanyol untuk digelar pada 21 Desember ini.

Puigdemont mengatakan akan kembali ke Spanyol jika diberi jaminan oleh pemerintah Spanyol. Pelarian ke Belgia tampak membuatnya kehilangan dukungan di dalam negeri.

"Presiden, cukup," bunyi berita halaman depan el Peridico, surat kabar berpengaruh di Catalonia yang skeptis soal upaya kemerdekaan.

Ebelio Ramos, pensiunan dari Berga, mengatakan "saya tidak tahu apa yang mereka pikirkan tapi ketika seseorang melakukan apa yang dia lakukan dan menyatakan kemerdekaan dan melarikan diri ... seorang presiden harus mematuhi hukum dan jika tidak, lebih baik ia tetap tenang, karena jika ia melakukan sesuatu di luar hukum, dia akan kehilangan segalanya.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER