Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Korea Utara yang mengalami luka tembak parah saat berupaya membelot ke Korea Selatan kini menjalani operasi kedua.
"Dia sedang menjalani operasi kedua dan kami belum bisa ke ruang operasi karena operasi masih berjalan," ujar juru bicara Rumah Sakit Universitas Ajou, kepada
Reuters.
Juru bicara itu mengatakan, pihak rumah sakit akan memberikan pernyataan resmi mengenai kondisi tentara Korut itu setelah operasi rampung.
Setelah itu, Kementerian Unifikasi Korsel akan mewawancarai tentara itu untuk mengetahui alasannya membelot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang belum diketahui identitasnya itu berupaya membelot pada Senin (13/11). Meski diberondong 40 peluru oleh rekan-rekan tentaranya, pria itu berhasil mencapai wilayah Korsel.
Komisi Gencatan Militer kemudian memberikan notifikasi kepada tentara Korut bahwa "pria itu sedang dirawat secara medis sekarang ini dan penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung."
Ini merupakan pembelotan ketiga tentara Korut sepanjang 2017, setelah dua personel sebelumnya kabur ke Korsel dalam kesempatan terpisah pada Juni lalu.
Sebelum 2017, hanya ada empat pebelot militer dari Korut dalam lima tahun, yaitu satu pada 2016, satu pada 2015, dan dua lainnya pada 2012.
Profesor Departemen Ilmu Politik dari Universitas Nasional Pusan, Robert Kelly, pun mengatakan bahwa pembelotan disertai penembakan ini sangat mengejutkan.
"Ini sangat tidak umum. Saya tidak ingat terakhir kali penembakan pembelotan semacam ini hingga dapat meningkatkan ketegangan," ucapnya.
(has)