Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas penerbangan China menghentikan sementara seluruh penerbangan dari Bali ke kota-kota di Negeri Tirai Bambu itu hingga ancaman abu vulkanik dari Gunung Agung mereda.
Surat kabar pemerintah yang dikutip
Reuters, People's Daily, melaporkan bahwa otoritas China menghentikan penerbangan meski Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali sudah kembali beroperasi pada Rabu pekan lalu.
"Otoritas penerbangan China telah menghentikan sementara semua penerbangan dari Bali menuju kota-kota China hingga ancaman abu vulkanik mereda," kata
People's Daily melalui Twitter, Senin (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awan abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung telah mengganggu penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali pekan lalu, membuat banyak ribuan wisatawan terlantar.
Maskapai China Eastern Airlines dan China Southern Airlines, yang berhenti mengantarkan penumpang ke Bali pada pekan lalu, mengatakan kepada
Reuters bahwa pembukaan kembali penerbangan bergantung pada situasi.
Kedua maskapai menolak mengomentari laporan arahan dari Administrasi Penerbangan Sipil China itu.
Sementara badan itu sendiri tidak menjawab ketika dikonfirmasi.
PT Angkasa Pura I (Persero) juga menyebut sejumlah maskapai penerbangan nasional dan internasional masih membatalkan jadwal penerbangan dari dan menuju Bali.
"Itu murni kebijakan maskapai penerbangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, mengutip ANTARA, Senin (4/12).
Total sebanyak 56 jadwal penerbangan domestik dan internasional dibatalkan masing-masing maskapai penerbangan dari dan menuju Bali.
Dari jumlah jadwal penerbangan yang dibatalkan itu, 15 jadwal merupakan kedatangan dan 9 keberangkatan domestik. Sementara, untuk rute internasional, sebanyak 17 penerbangan batal mendarat di Bali dan 15 penerbangan gagal berangkat.
(aal)