KJRI Sebut Tak Ada Korban WNI dalam Teror Bom New York

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 12 Des 2017 09:48 WIB
Konjen RI Abdul Kadir Jailani memastikan tak ada WNI yang menjadi korban dalam upaya teror bom New York yang melukai lima orang, termasuk tersangka pelaku.
Situasi kembali normal setelah sebuah bom pipa rakitan meledak di New York. Konjen RI memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam ledakan yang melukai lima orang termasuk tersangka pelaku tersebut. (REUTERS/Edward Tobin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konsulat Jenderal RI di New York, Amerika Serikat, mengatakan sampai saat ini tidak ada laporan warga Indonesia yang menjadi korban insiden bom pipa yang terjadi di Terminal Tus Port Authority, Manhattan, pada Senin (11/12) pagi.

Konsul Jenderal Abdul Kadir Jailani mengatakan situasi di sekitar lokasi kejadian pun sudah kembali normal.

“Korban insiden 4 orang yang luka ringan, namun tidak ada informasi WNI yang menjadi korban,” kata Abdul saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa (12/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul mengatakan KJRI juga telah mengeluarkan imbauan bagi WNI di kota tersebut terkait serangan ini. KJRI mengharapkan agar masyarakat Indonesia di New York untuk selalu membawa identitas atau pengenal ke mana pun pergi.

[Gambas:Video CNN]

“Dan tetap selalu waspada khususnya di tempat keramaian,” bunyi imbauan KJRI melalui akun Facebook.

Berdasarkan data KJRI, terdapat sedikitnya 9.000 WNI yang tinggal di New York.

Abdul mengatakan sampai saat ini KJRI terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memantau perkembangan penyelidikan insiden tersebut.

Serangan teror amatir melanda terminal bus Port Authority di 42nd Street dan Eighth Avenue di dekat pusat kota Times Square pada Senin pagi waktu setempat. 

Otoritas AS langsung menangkap seorang tersangka yang belakangan diketahui bernama Akayed Ullah, 27 Tahun.



Berdasarkan penyelidikan awal, pelaku mengaku berbaiat kepada ISIS dan melakukan aksinya sebagai balasan atas tindakan Israel yang baru-baru ini kembali menyerang Jalur Gaza.

Serangan teror ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di New York, bahkan AS, sepanjang 2017. Pada 1 November lalu, sebuah truk secara serampangan menabrak para pejalan kaki dan pesepeda di pinggir Sungai Hudson, Manhattan.

Setidaknya delapan orang tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Pelaku yang mengendarai truk kemudian menabrak bus sekolah di Chamber Street dan sempat mengeluarkan dua senjata, sebelum akhirnya ditembak dan diamankan petugas berwenang.

Ullah, penduduk tetap Amerika Serikat keturunan Bangladesh mengaku aksinya dipicu serangan Israel di Gaza.  Situasi di Palestina, terutama di Jalur Gaza dan Tepi Barat memanas setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui secara sepihak Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER