Tentukan Kemerdekaan, Catalonia Mulai Pemilu Regional

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2017 19:30 WIB
Warga Catalan berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara untuk mengikuti pemilu yang mungkin menentukan nasib upaya merdeka dari pemerintah Spanyol.
Ilustrasi. (REUTERS/Yves Herman) Warga Catalan mengikuti pemilu regional pasca kegagalan deklarasi kemerdekaan dari Spanyol.
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Catalan berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara untuk mengikuti pemilihan umum yang mungkin melucuti partai pro-kemerdekaan dari kekuasaan absolut di parlemen regional, Kamis (21/12). Walau demikian, prospek untuk mengakhiri krisis politik terburuk Spanyol tampaknya masih sangat kecil.

Jajak pendapat terakhir yang dipublikasikan Jumat lalu menunjukkan para pendukung dan penentang pemisahan mempunyai kekuatan yang seimbang. Hanya saja, data yang sama juga menunjukkan pihak pro-kemerdekaan masih mungkin membentuk pemerintahan minoritas.

Hal tersebut bakal membuat situasi politik nasional terus dilanda kekisruhan serta mengundang kekhawatiran di ibu kota dan pasar finansial negara-negara Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau demikian, pihak pro-pemisahan belakangan kehilangan momentum karena mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak pada Oktober dan memicu pemilihan umum ini. Belum lagi, salah satu pemimpinnya menyuarakan rekonsiliasi dengan Madrid pada pekan ini.

Para warga mengantre panjang di luar tempat pemungutan suara di wilayah bagian timur laut Spanyol ini setelah dibuka pada 8.00 GMT. TPS akan dibuka hingga 19.00 GMT dan pemilu diperkirakan akan mencetak rekor partisipasi pemilih.
Di antara para warga yang mengantre di L'Hospitalet de Llobregat, wilayah suburban yang dipenuhi kelas pekerja di selatan Barcelona, adalah Miguel Rodriguez. Dokter berusia 53 tahun itu memilih merdeka di referendum kemerdekaan, Oktober lalu.

"Saya tidak terlalu optimistis pemilu ini akan menghasilkan pemerintahan yang stabil," kata dia, kecewa karena pemerintahan Spanyol memecat pemerintahan sebelumnya. "Hak kami direnggut."

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy memecat pemerintahan Catalonia sebelumnya karena menggelar referendum dan mendeklarasikan kemerdekaan. Langkah itu dinilai Madrid tidak konstitusional. 
Kemudian dia menggelar pemilu kali ini dengan harapan bisa mengembalikan Catalonia kepada "normalitas" di bawah pemerintah pro-Spanyol.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER