Ikut Jejak AS, Guatemala Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 25 Des 2017 17:26 WIB
Guatemala menjadi negara pertama yang mengikuti jejak AS yang kontroversial untuk memindahkan kedubesnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Presiden Guatemala Jimmy Morales memutuskan untuk memindahkan kedubes Guatemala ke Yerusalem setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (AFP/Johan Ordonez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Guatemala mengikuti jejak Amerika Serikat untuk segera memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem.

Presiden Guatemala Jimmy Morales mengatakan pada Minggu (24/12), bahwa ia telah memberikan instruksi untuk memindahkan kedutaan negaranya di Israel ke Yerusalem.
Dalam status Facebook-nya, Morales mengatakan ia memutuskan untuk memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu.

Langkah Morales terjadi setelah Amerika Serikat didukung oleh delapan negara sekutunya menolak resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) soal Yerusalem. Resolusi itu mendesak Presiden AS Donald Trump menarik keputusannya yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedelapan negara itu adalah Israel, Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Togo.
Sebelum sidang voting Majelis Umum PBB, AS kembali mengulang ancaman untuk menarik dana bantuan bagi PBB dan negara-negara pendukung resolusi.

Sementara itu, AS sendiri merupakan pendonor penting bagi Guatemala dan negara tetangganya, Honduras.

Langkah Guatemala ini mengundang pujian dari para petinggi Israel, salah satunya dari anggota parlemen Israel.
"Saya mengucapkan selamat kepada teman saya (Morales), atas keputusan beraninya untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem," tulis Yuli Edelstein, juru bicara parlemen Israel di akun Twitter-nya. "Keputusan Anda membuktikan bahwa Anda dan negara Anda merupakan teman sejati Israel."

Status Yerusalem merupakan salah satu kendala terbesar untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel. Pasalnya, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka.

Dunia internasional juga tidak mengakui kedaulatan Israel atas keseluruhan wilayah Yerusalem, yang merupakan kota suci tiga agama: Islam, Yahudi dan Kristen.

[Gambas:Video CNN] (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER