Jakarta, CNN Indonesia -- Jeritan seorang anak laki-laki berusia tiga tahun memperingatkan ibunya, terdapat ledakan api di lantai satu apartemen mereka di wilayah Bronx, New York.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis malam (28/12) waktu setempat tersebut mengakibatkan 12 orang meninggal, termasuk empat orang anak. Tujuh warga sipil dan tujuh petugas pemadam kebakaran mengalami luka-luka, empat warga sipil diantaranya bahkan berada dalam kondisi kritis.
Ini merupakan kebakaran paling mematikan di New York selama 25 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak laki-laki itu bermain dengan kompor di dapur," ujar Petugas Pemadam Kebakaran New York City pada Jumat (29/12), seperti dikutip dari
CNN.com.
Hasil investigasi menyebutkan, ketika ibu tersebut melarikan diri dari apartemen yang terbakar dengan anak laki-laki dan saudari perempuannya berusia 2 tahun, ibu tersebut membuat kesalahan fatal dengan membiarkan pintu apartemen terbuka.
Komisioner Dinas Pemadam Kebakaran New York City (FDNY) Daniel Nigro menyebut, kala itu, tangga apartemen seolah menjadi cerobong asap saat kebakaran terjadi, memicu api menyebar ke seluruh penjuru apartemen.
[Gambas:Instagram]Warga New York pun kembali diingatkan langkah apa yang harus dilakukann jika kebakaran terjadi. "Tutup pintu, tutup pintu, tutup pintu," terang Nigro.
Ia juga mengaku tidak yakin apakah semua detektor asap bekerja di gedung tersebut. Namun, catatan dari badan perumahan kota menunjukkan adanya laporan terkait detektor asap dari salah satu apartemen di lanti pertama gedung.
Laporan pertama kali diterima menurut Nigro pukul 18.51 waktu setempat. Petugas pemadam kebakaran pun langsung meluncur dalam wa tiga menit.
Korban tewas menurut dia, berasal dari berbagai lantai. Kala itu, mendengar lalu lintas radio petugas, menjadi adegan yang sangat menyedihkan.
Kimberly Wilkins, salah satu saksi kebakaran tersebut berbagi kisah mengerikan yang terjadi kala penghuni apartemen mencoba melarikan diri dari kebakaran.
"Orang-orang yang melarikan diri dari kebakaran mencoba turun sendiri. Orang-orang menjerit," ungkapnya.
"Yang saya lihat adalah anak-anak mencoba melarikan diri ketika api masih menyala dimana-mana," terang saksi lainnya, Rafael Gonzalez.
Kebakaran di apartemen pada Kamis malam tersebut adalah yang paling mematikan sejak kebakaran sebuat klub sosial Happy Land yang menewaskan 87 orang. Adapun pada 2007, kebakaran juga terjadi pada apartemen di wilayah tersebut, menewaskan 10 orang di mana sembilan diantaranya adalah anak-anak.
(agi)