Demo di Iran, Presiden Hassan Rouhani Serukan Persatuan

Natalia Santi | CNN Indonesia
Selasa, 02 Jan 2018 08:20 WIB
Demo di Iran yang telah berlangsung sejak Kamis (28/12) adalah aksi terbesar sejak Revolusi Hijau 2009, yang menentang Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Presiden Hassan Rouhani menyerukan agar warganya mementingkan persatuan saat demo di Iran, Senin (1/1). Sedikitnya 13 orang tewas termasuk seorang polisi. (AFP PHOTO / STR)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Iran Hassan Rouhani berusaha meredakan aksi protes yang telah menewaskan 13 orang, tantangan terbesar pemerintah Teheran sejak demonstrasi besar-besaran pada 2009. Demo di Iran yang telah berlangsung sejak Kamis (28/12) adalah aksi terbesar sejak Revolusi Hijau 2009, yang menentang Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

"Bangsa kita yang besar telah menyaksikan sejumlah insiden serupa di masa lalu dan telah berhasil mengatasinya. Ini bukan apa-apa," kata Rohani dalam pertemuan dengan anggota Parlemen Iran, Senin (1/1) seperti dilaporkan CNN.

Rouhani menyerukan agar warganya tenang. Aparat terus berusaha meredam demo di Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi demo kian memanas saat seorang pria menembaki polisi dengan senapan berburu di Najafabad, Provinsi Isfahan, Senin (1/1). Media pemerintah menyebut satu polisi tewas dan tiga luka-luka.

Demonstrasi telah berlangsung lima hari berturut-turut, Senin (1/1). Menurut kantor berita Reuters, jumlah korban tewas mencapai 13 orang.



Tayangan video yang beredar di media sosial memperlihatkan bentrokan di Kota Qahderijan antara demonstran dengan polisi. Pemrotes tampak berusaha menduduki kantor polisi dan membakarnya.

Di sebelah barat, Kota Kermanshah, pemrotes membakar pos polisi lalu lintas. Kantor berita Mehr menyatakan tidak ada korban dalam insiden tersebut.

Menurut pejabat, ratusan orang telah ditangkap. Tayangan video yang beredar viral memperlihatkan polisi Teheran menembakkan kanon air untuk membubarkan demonstran.

Aksi unjuk rasa berawal di Kota Mashhad, Kamis (28/12) akibat tekanan ekonomi dan dugaan korupsi. Aksi tersebut meninggal di seluruh negeri dan berujung pada tuntutan agar pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mundur.


Presiden Amerika Serikat Donald Trump lewat akun Twitter-nya menyerukan perubahan dalam sistem pemerintahan di Iran, yang disebutnya sarat dengan represi dan korupsi.

Tak hanya Trump, Wakil Presiden Mike Pence juga turut mendukung aksi protes. "Perlawanan rakyat Iran hari ini memberi harapan bagi semua yang berjuang bagi kebebasan dan melawan tirani. Kita tidak akan mengecewakan mereka," cuit Pence lewat akun Twitternya.

[Gambas:Video CNN]

Komentar dua pemimpin Amerika Serikat itu membuat Rouhani geram. Di hadapan Parlemen, Rouhani menyatakan Trump terus menerus menyebabkan masalah bagi warga Iran. Termasuk soal visa dan keuangan.

Rouhan juga menyatakan rakyat boleh demo di Iran. Tapi menegaskan  bahwa persatuan adalah hal yang terpenting bagi negara itu saat ini.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER