Protes soal Kenaikan Harga Merebak di Penjuru Iran

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Des 2017 11:47 WIB
Demonstrasi dilaporkan merebak di ibu kota Teheran dan berbagai kota di Iran, memprotes kenaikan harga yang juga merembet ke persoalan politik.
Protes soal kenaikan harga disebut berubah cepat menjadi protes politik yang mengkritik pemerintahan Rouhani. (Reuters/Faisal Mahmood)
Jakarta, CNN Indonesia -- Demonstrasi merebak di Teheran dan kota-kota lain Iran pada Jumat (29/12). Media-media lokal melaporkan demonstrasi ini merupakan gelombang terbesar sejak protes pro-reformasi yang terjadi pada 2009 silam.

Demonstrasi kali ini memprotes kenaikan harga barang dan dugaan korupsi yang meluas, sekaligus kekhawatiran akan keterlibatan Iran dalam konflik di kawasan Timur Tengah, seperti di Suriah dan Irak.

Dilaporkan Reuters, seorang pejabat resmi mengatakan beberapa pemrotes telah ditahan di Iran, dan video yang merebak di media sosial menunjukkan berlipatnya jumlah polisi di sejumlah wilayah di Teheran dan beberapa kota lain.
Sekitar 300 demonstran di Kota Kermansyah dilaporkan berteriak: "Tahanan politik harus dibebaskan" dan "Kebebasan atau mati". Beberapa fasilitas publik juga dilaporkan dihancurkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor berita Fars melaporkan protes juga terjadi di Kota Sari dan Rasht di utara, Qazvin yang berlokasi di barat Teheran, dan Qom di selatan Teheran, serta Hamadan di sebelah Barat.

Televisi pemerintah Iran menyebut bahwa demonstrasi yang berlangsung di penjuru Iran dijadwalkan pada Sabtu (30/12) untuk mengenang demonstrasi pro-pemerintah pada 2009 yang ditujukan untuk menandingi protes pro-reformasi.

Seorang warga di Isfahan menyatakan via telepon bahwa demonstrasi yang tadinya memprotes soal kenaikan harga berubah cepat menjadi protes politik dengan slogan-slogan anti-pemerintah.
"Slogan dengan cepat berubah dari ekonomi menjadi melawan [Presiden Hassan] Rouhani dan Pemimpin Tertinggi [Ayatollah Ali Khamenei]," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.

Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri, yang merupakan sekutu dekat Rouhani, mengatakan oposisi garis keras konservatif kemungkinan merupakan pihak yang memicu protes.

"Mereka yang berada di belakang peristiwa ini akan membakar diri mereka sendiri," kata Jahangiri dikutip dari kantor berita Iran, IRNA.

Selama memimpin, Rouhani mencatat prestasi dengan kesepakatan nuklir bersama negara-negara kuat dunia pada 2015 lalu. Kesepakatan ini membuat dicabutnya berbagai sanksi internasional terhadap Iran. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER