Ribuan Dokumen Rahasia Australia Ditemukan di Toko Loak

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 01 Feb 2018 13:40 WIB
Ribuan dokumen rahasia Australia ditemukan di sebuah toko barang bekas, kabar yang langsung mencoreng nama baik badan mata-mata negara itu.
Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce, mengatakan bahwa kebocoran ini dapat terjadi karena ada pelanggaran keamanan serius. (Reuters/Mick Tsikas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan dokumen rahasia Australia ditemukan di sebuah toko barang bekas, kabar yang langsung mencoreng nama baik badan mata-mata negara itu.

Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce, mengatakan bahwa kebocoran ini dapat terjadi karena ada pelanggaran keamanan serius.

"Tentu ini hal yang menjijikan dan penyelidikan akan mengungkap bagaimana ini dapat terjadi. Dalam proses menjalankan negara, bisa ada kesalahan. Ini adalah salah satunya," ucap Joyce, kepada ABC, sebagaimana dikutip Reuters.
Pernyataan itu disampaikan Joyce tak lama setelah badan mata-mata mengambil ribuan dokumen yang sudah jatuh ke tangan ABC tersebut pada Kamis (1/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ABC sepakat memberikan dokumen itu dengan syarat masih dapat mengakses data rahasia yang ada di dalamnya.

Namun, sejumlah anggota parlemen Australia khawatir karena ABC sudah mempublikasikan serentetan rahasia besar negara yang ada di dalam dokumen tersebut.

Rahasia itu mencakup fakta bahwa Scott Morrison, yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan Australia, pernah berupaya memperlambat proses pemeriksaan pengungsi yang datang ke negaranya.
Selain itu, dokumen itu juga merangkum pertimbangan mantan Perdana Menteri, Tony Abbott, untuk menghentikan bantuan keuangan bagi pemuda Australia yang tak memiliki pekerjaan.

Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, turut dipermalukan. Salah satu dokumen rahasia itu mengungkap bahwa Rudd pernah mengabaikan peringatan mengenai bahaya paket isolasi rumah pada 2008.

Rudd akhirnya memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Namun, ABC menyatakan bakal tetap mempertahankan pemberitaan itu dengan dasar kepentingan nasional. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER