Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara diduga memperoleh teknologi program senjata nuklir lewat kedutaan besarnya di Berlin, Jerman. Dugaan itu disampaikan Kepala Intelijen Jerman (BfV).
"Menurut pandangan kami, dari sana (Kedutaan Korut di Berlin) pengadaan terjadi, terkait program rudal dan nuklir," kata Kepala BfV, Hans Georg Maassen kepada ARD, televisi afiliasi
CNN, Minggu (4/2).
"Jika kami menemukan hal-hal itu, kami menghentikannya, tapi kami tidak dapat menjamin semua kasus dapat dicegah," kata Maassens menjelang film dokumenter tentang program nuklir Korea Utara akan ditayangkan, Senin (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maassen mengatakan otoritas meyakini bagian-bagian dari program senjata nuklir Korea Utara "diperoleh melalui pembeli bayangan atau pasar gelap di luar negeri, yang kemudian mereka beli di Jerman."
Kebanyakan pembelian tersebut adalah barang-barang "dual-use" atau yang bisa digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
Menurut film dokumenter itu, otoritas Jerman memiliki bukti pembelian produk yang ditujukan untuk program rudal nuklir Korea Utara pada 2016 dan 2017.
Laporan itu juga menyebut bahwa seorang diplomat Korea Utara berusaha mendapatkan sebuah monitor untuk mengukur emisi gas selama produksi senjata kimia pada 2014.
Menurut
CNN, belum ada pihak Korea Utara yang dapat dihubungi untuk. memberikan komentar atas laporan tersebut.
Korea Utara menantang sanksi multilateral dan bilateral atas program rudal dan nuklirnya, yang bertujuan mengembangkan rudal berhulu ledak nuklir yang mampu menyerang Amerika Serikat.
(nat)