Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah sumber diplomat mengatakan ada kemungkinan "kesempatan bagus" bagi Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengundang Presiden Korea Selatan Moon Jae-in ke Pyongyang.
Kepada
CNN, sumber yang memiliki pengetahuan mendalam soal Korut itu mengatakan Kim kemungkinan menyampaikan undangannya kepada Moon saat jamuan makan siang antara keduanya di sela Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Sabtu (10/2).
Gelaran makan siang bersama itu akan dihadiri Moon, Kim, dan sejumlah delegasi dari kedua negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemungkinan Moon akan berkunjung ke negara terisolasi itu pada 15 Agustus mendatang, bertepatan dengan hari kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang. Hari tersebut dikukuhkan sebagai hari libur nasional bagi kedua Korea.
Jika benar terjadi, kunjungan Moon ke Pyongyang akan menjadi lawatan pertama presiden Korsel ke Korut sejak era Presiden Roh Moo-hyun 2007 lalu.
Meski begitu, sumber diplomat itu mengatakan "belum ada yang pasti" perihal undangan tersebut.
Sementara itu, juru bicara kantor kepresidenan Korsel telah mengonfirmasi jamuan makan siang Moon dan Kim Yo Jong, namun tak menanggapi kabar mengenai undangan ke Pyongyang itu.
Gelaran makan siang Sabtu nanti akan digelar secara informal. Sumber mengatakan hal tersebut dilakukan agar memberi Kim Yo Jong lebih banyak kebebasan untuk berinteraksi dengan Moon dan delegasi Korsel lainnya.
Kim Yo Jong tiba di bandara internasional Incheon, Korsel, Jumat (9/2) siang dengan menggunakan jet pribadi. Perempuan berusia sekitar 30-an tahun itu ditemani sejumlah delegasi Korut termasuk kepala negara seremonial sekaligus kepala delegasi, Kim Yong Nam.
Kim Yo Jong merupakan keluarga pemimpin Korut pertama yang pernah berkunjung ke Korsel. Beberapa tahun terakhir, posisi Kim Yo Jong dalam pemerintahan semakin dipertimbangkan.
Belakangan, dia disebut ditunjuk sang kakak menjadi menteri pertahanan. Kim Yo Jong juga dikabarkan beberapa kali hadir dalam acara kenegaraan menggantikan Kim Jong Un yang berhalangan hadir.
Sejumlah pengamat menganggap perhelatan olimpiade kali ini kemungkinan akan dibayang-bayangi oleh hawa politik yang cukup besar terkait relasi Korsel-Korut dan hubungan Korut-Amerika Serikat.
(nat)