Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu orang kepercayaan Presiden
Amerika Serikat Donald Trump, Direktur Komunikasi
Gedung Putih, Hope Hicks, menyatakan akan mengundurkan diri, Rabu (28/2).
Hicks, 29 tahun, menjadi orang ketiga yang meletakkan jabatan selama masa jabatan Presiden Donald Trump.
Pengumuman itu disampaikan sehari setelah Hicks bersaksi di hadapan Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS soal keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden 2016. Dalam pemeriksaan tertutup selama sembilan jam tersebut Hicks mengaku telah melakukan beberapa 'kebohongan kecil' selama bekerja untuk Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada kata-kata yang cocok untuk menyampaikan terima kasih saya kepada Presiden Trump. Saya harapkan yang terbaik buat Presiden dan pemerintahnya saat ia terus memimpin negara kita," kata Hicks seperti dilansir
Xinhua dan dikutip
Antara, Kamis (1/3).
Adapun Trump memuji Hicks dalam ucapan perpisahannya.
"Hope luar biasa dan telah melakukan pekerjaan besar selama tiga tahun belakangan. Ia adalah orang yang cerdas dan penuh pertimbangan," kata Trump.
"Saya akan merindukannya, tapi saat dia menyatakan kepada saya bahwa dia ingin mengejar kesempatan lain, saya benar-benar memahami. Saya yakin kami akan bekerjasama lagi pada masa depan," kata Trump menambahkan.
John Kelly, Kepala Staf Gedung Putih, mengatakan Hicks adalah pejabat yang "penuh strategi, mampu mengendalikan diri dan bijaksana melebihi usianya". Kelly menambahkan wanita tersebut telah melakukan "tugas yang sangat besar".
Hope Hicks, salah seorang pembantu Trump yang paling lama bekerja, dilaporkan telah mempertimbangkan pengunduran dirinya selama berbulan-bulan. Dia menggantikan mantan direktur komunikasi Anthony Scaramussi yang meletakkan jabatan pada musim panas lalu. Hicks diperkirakan akan meninggalkan Gedung Putih dalam beberapa pekan ke depan.
Kepergian Hicks, yang telah bekerja sejak kampanye Pilpres untuk Trump, terjadi secara mengejutkan. Kepergiannya membuat Trump kian kehilangan dukungan dari pembantu dekat yang berada di sekelilingnya selama kampanye, dan menjadi yang paling akhir dari serangkaian kepergian pejabat senior pada tahun kedua Pemerintahan Trump.
Hicks disebut-sebut telah memainkan peran yang tak tersentuh di West Wing. Dia menduduki meja paling dekat dengan Oval Office di West Wing, Gedung Putih. Dia telah menjadi peserta sentral atau saksi bagi setiap tonggak sejarah dan kontroversi selama kampanye Trump dan di Gedung Putih.
Hicks memulai kariernya di Gedung Putih sebagai direktur komunikasi strategis --posisi yang hanya sebagian memperlihatkan perannya yang lebih luas sebagai penjaga gerbang presiden ke media.
[Gambas:Video CNN] (nat)