Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri
Boris Johnson menuding Kremlin terlibat di balik serangan racun terhadap mantan mata-mata
Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia. Tudingan itu langsung ditampik, tapi ini bukan kali pertamanya pemerintahan
Vladimir Putin dikaitkan dengan dugaan serangan di Inggris.
Skripal adalah mantan agen ganda yang dipidana mengkhianati puluhan mata-mata dan berpaling pada intelijen Inggris. Dia dan putrinya ditemukan dalam keadaan tak sadar di sebuah bangku di luar pusat perbelanjaan di Salisbury, selatan Inggris.
Asisten Komisioner Kepolisian Metropolitan London Mark Rowley mengatakan pihaknya tengah menyelidiki "upaya pembunuhan dengan zat saraf." Sementara Johnson sebelumnya menyatakan akan menindak tegas jika Rusia terbukti terlibat dalam insiden ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dalam surat tertanggal 6 Maret 2018 yang diakses
CNNIndonesia.com pada Kamis (8/3), Ketua Komite Urusan Dalam Negeri Parlemen Inggris Yvette Cooper meminta Menteri Dalam Negeri Amber Rudd untuk meninjau kembali 14 kematian misterius yang diduga terkait dengan Rusia.
"Menyusul insiden yang tengah diselidiki di Salisbury, saya meminta Menteri Luar Negeri untuk mendiskusikan dengan Anda peninjauan kembali ... pada 14 kematian yang selama ini tidak dicurigai polisi Inggris, tapi--dilaporkan--telah diidentifikasi oleh sumber intelijen Amerika Serikat berpotensi berhubungan dengan Rusia," kata Cooper dalam
surat tersebut."Menteri Luar Negeri sepakat berdiskusi dengan Anda, dan saya menulis surat ini untuk meminta respons terkait hal itu sesegera mungkin."
Dalam surat, Cooper merujuk pada laporan investigasi
Buzzfeed yang menyebut intelijen AS telah memberi tahu pemerintah Ingris bahwa seorang pembocor rahasia Rusia yang tewas di Surrey pada 2012, Alexander Perepilichnyy, kemungkinan dibunuh atas perintah Rusia.
Selain itu, ada 13 kasus kematian lain, termasuk yang menimpa rekan mantan mata-mata Alexander Litvinenko, Boris Berezovsky, yang juga diduga merupakan akibat dari pembunuhan.
"Tapi aparat Inggris menepis kecurigaan seputar kasus-kasus ini, berulang kali menyimpulkan" bahwa mereka meninggal dunia karena "bunuh diri atau penyebab alami," kata Cooper.
"Menteri Luar Negeri menyoroti kasus Perepilichnyy dalam komentarnya kepada saya, menyebutnya sebagai salah satu dari sejumlah 'kasus yang sangat mengganggu'."
 Alexander Litvinenko tewas diracun menggunakan polonium pada 2006. (REUTERS/Toby Melville) |
Laporan
Buzzfeed dipublikasikan pada Juni 2017 lalu, menyusul kematian Perepilichnyy.
Scot Young, jutawan sekaligus penghubung pada orang-orang super-kaya di dunia, adalah orang kesembilan dari lingkaran pertemanan dan rekan bisnis yang tewas secara mencurigakan. Selama bertahun-tahun, dia mengaku diincar oleh pembunuh bayaran Rusia.
Dia jatuh dari lantai empat dan tertusuk pagar yang ada di bawahnya. Polisi langsung menyatakan dia bunuh diri, tanpa melakukan penyelidikan mendalam.
Kasus itu pun langsung ditutup, tapi laporan investigasi Buzzfeed menyebut ada banyak dokumen, rekaman telepon dan rahasia yang menunjukkan Young adalah bagian dari lingkaran sembilan orang, termasuk Boris Berezovsky. Kesembilan orang itu tewas setelah bermusuhan dengan orang kuat di Rusia.
Young dihantui badan keamanan Rusia dan kelompok mafia setelah membela Berezovsky, musuh besar pemerintah, dalam sejumlah kesepakatan yang membuat marah Kremlin. Polisi menyatakan sembilan kasus pembunuhan yang menimpa lingkaran itu tidak mencurigakan.
Menurut laporan tersebut, badan intelijen Inggris, MI6, sudah bertanya kepada pihak AS soal kemungkinan pembunuhan sembilan orang itu. Pihak Amerika mencurigai 14 orang, termasuk Perepilichnyy, Berezovsky dan delapan orang anggota lingkarannya, dibunuh oleh badan keamanan atau kelompok mafia Rusia di tanah Inggris.
Dalam dua dari belasan kasus itu, aparat dan para mafia tampak bekerja sama. Informasi yang didapatkan AS dari sejumlah sumber dan penyadapan itu telah diserahkan kepada Inggris, tapi polisi tetap menepikan kemungkinan pembunuhan pada setiap kasus.
"Bukti-bukti yang dilaporkan ini memicu pertanyaan soal kekokohan investigasi polisi," kata Cooper dalam surat kepada Rudd.
[Gambas:Video CNN]"Tentunya peninjauan kembali kasus-kasus ini dan keputusan yang diambil terkaitnya, setelah ada bukti yang dialporkan ini, dilaksanakan oleh NCA, merupakan langkah bijaksana untuk memastikan--sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri hari ini--tidak boleh ada pembunuhan orang tak berdosa di tanah Inggris yang tak diselidiki atau tak dipertanggungjawabkan."
Belasan orang yang diduga dibunuh oleh Rusia di antaranya adalah pengacara Inggris Stephen Moss yang meninggal karena serangan jantung pada 2003 dan Stephen Curtis tewas dalam kecelakaan helikopter pada 2004.
Mantan mata-mata KGB Alexander Litvinenko diracun polonium pada 2006, Yuri Golubev terkena serangan jantung pada 2007 dan Badri Pararkatsishvili meninggal karena penyebab yang sama pada 2008.
Sementara itu, Paul Castle, Robert Curtis, tewas terlindas kereta pada 2010 dan 2012, dan Johnny Elichaoff jatuh dari atap pusat perbelanjaan pada 2014.
Perepilichnyy yang mengungkap skema pencucian uang Rusia tewas dengan jejak tumbuhan beracun di perutnya, pada 2012. Boris Berezovsky ditemukan tergantung di kamar mandi pada 2013, sementara Scot Young tewas pada 2014.
(aal)