Israel Kirim 16 Ribu Pengungsi Asal Afrika ke Negara Barat

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 03 Apr 2018 05:20 WIB
Israel batal memulangkan pengungsi asal Afrika ke negara mereka masing-masing. Sebagai gantinya, mereka akan dikirim ke nagara barat.
Ilustrasi pengungsi asal Afrika. (Antonio Parrinello).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Israel membatalkan rencana memulangkan pendatang asal Afrika. Namun sebagai gantinya, Israel telah mencapai kesepakatan dengan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) untuk mengirim lebih dari 16.000 pengungsi asal Afrika itu ke negara Barat.

Pendatang lain, banyak yang mencari suaka, akan diizinkan tetap di Israel setidak-tidaknya untuk lima tahun ke depan, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataan, dikutip Reuters, Senin (2/4).

Nasib 37.000 warga Afrika di Israel saat ini menimbulkan dilema moral bagi negara itu, yang didirikan sebagai 'surga' bagi orang Yahudi dari penganiayaan. Pemerintah sayap kanan berada di bawah tekanan dari basis pemilih nasionalis untuk mengusir pendatang, sementara yang lain meminta mereka diterima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pada Februari, Israel mulai memberi kabar kepada 20.000 laki-laki pendatang asal Afrika dengan tenggat waktu dua bulan untuk meninggalkan negara itu atau dipenjarakan.

Pemerintah Israel telah menawarkan para pendatang, yang sebagian besar berasal dari Sudan dan Eritrea, US$3.500 dan tiket pesawat ke tujuan yang aman di negara lain di sub-Sahara Afrika, yang diketahui oleh laporan media Israel sebagai Rwanda.

Namun, kelompok hak asasi yang membela atas nama para pendatang mengatakan bahwa banyak dari mereka yang melarikan diri dari kekerasan dan perang menganggap pengusiran ini, bahkan ke negara lain di Afrika, justru akan membahayakan mereka lebih jauh.

Kelompok itu menentang rencana deportasi di Pengadilan Tinggi Israel, yang pada 15 Maret lalu mengeluarkan perintah sementara yang membekukan pelaksanaannya.

"Israel dan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) telah mencapai pemahaman yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang kepergian sedikitnya 16.250 pendatang ... ke negara-negara Barat," demikian pernyataan Israel, tanpa menyebut nama negara itu.


Juru bicara UNHCR menegaskan bahwa kesepakatan tersebut telah tercapai, tetapi tidak memberikan rincian.

Badan pengungsi PBB ini telah mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali rencana awalnya. UNHCR mengatakan para pendatang yang telah pindah ke sub-Sahara Afrika dalam beberapa tahun terakhir tidak aman dan berakhir di jalur menuju ke Eropa, beberapa mengalami kekerasan, penyiksaan dan bahkan sekarat di jalan.

Pagar yang dibangun Israel selama beberapa tahun belakangan di sepanjang perbatasannya dengan Mesir telah menghentikan pendatang asal Afrika memasuki negara itu secara ilegal. Sejak 2005, sebelum perbatasan itu keropos, 64.000 orang Afrika berhasil mencapai Israel. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER