Gaza Tegang jelang Aksi 'Jumat Api' Warga Palestina

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 06 Apr 2018 16:16 WIB
Kedua sisi perbatasan Israel-Gaza dalam ketegangan tinggi sementara warga Palestina menyerukan aksi demonstasi 'Jumat Api'.
Ilustrasi demonstrasi warga Palestina di Gaza. (REUTERS/Mohammed Salem)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedua sisi perbatasan Israel-Gaza dalam ketegangan tinggi sementara warga Palestina menyerukan aksi demonstrasi "Jumat Api."

Israel tidak akan mengubah aturan main jelang aksi "Jalan Pulang" yang direncanakan digelar di Gaza, Jumat (6/4).

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman memperingatkan mereka yang tidak mengikuti aturan "akan ditembak." Demikian ia sampaikan kepada Israeli Army Radio, dikutip CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Palestina bersiap menghadapi kemungkinan kekerasan; Israel pun demikian.
"Lagi-lagi ini akan jadi akhir pekan berdarah," kata mantan kepala kontraterorisme Israel, Bdigadir Jenderal Nitzan Nuriel, kepada wartawan.

"Ada Hamas yang bersenjata mencoba mendorong keadaan sedikit melebihi batas yang bisa kami terima."

Dia menegaskan bahwa perbatasan adalah garis merah. "Siapapun yang mendekati pagar, akan dijadikan sasaran."

"Mereka mesti berdemonstrasi tanpa melintasi garis merah itu. Jika mereka melakukannya, harganya mesti dibayar mahal."
Israel menyalahkan Hamas dan Gerakan Jihad Islam Palestina atas kekerasan yang terjadi, dan mengancam akan menyerang jauh ke wilayah Gaza jika diprovokasi.

Ribuan ban disiapkan untuk dibakar di sisi Gaza dengan tujuan membuat tirai hitam yang bisa menyamarkan penglihatan penembak runduk atau sniper Israel.
Situasi demonstrasi di Gaza. Situasi demonstrasi di Gaza. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Sejak Rabu pagi, buldoser tampak dikerahkan membangun gundukan tanah di dekat lokasi.

Warga Gaza di kamp sementara Abu Safia mengatakan gundukan itu dibuat untuk melindungi demonstran.
"Jumat Api," begitu aksi itu disebut, akan jadi demonstrasi kedua dalam rangkaian yang direncanakan akan berlangsung hingga pertengahan Mei.

Tujuan aksi jalan ini adalah melintasi perbatasan dan kembali ke tanah mereka yang dijadikan milik Israel tujuh dekade lalu.

Jumat lalu, aksi berujung kekerasan, di mana 17 warga Palestina tewas dan dua lainnya meninggal di rumah sakit beberapa hari kemudian. Peristiwa ini merupakan yang paling mematikan sejak perang 2014 lalu.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER