Warga Palestina Parkour di Perbatasan Gaza-Israel

AFP | CNN Indonesia
Jumat, 13 Apr 2018 05:22 WIB
Para ahli parkour Palestina menggelar pertunjukan di perbatasan Gaza dan Israel, dekat lokasi protes massal dan bentrokan yang memakan korban puluhan jiwa.
Parkour warga Palestina, akhir 2017 lalu. Aksi serupa dilakukan di antara serangkaian protes massal di perbatasan Gaza-Israel. (REUTERS/Mohammed Salem)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para ahli parkour Palestina menggelar pertunjukan istimewa di perbatasan Gaza dan Israel, dekat dengan lokasi protes massal dan bentrokan mematikan yang berlangsung sejak akhir Maret.

Puluhan warga Gaza menyaksikan empat anggota tim parkour berjempalitan di sekitar situs kamp demonstran Gerakan Pulang Akbar.

Tentara Israel di menara pengawas dan di balik pasir pembatas memantau lokasi, sementara pertunjukan dilakukan beberapa ratus meter dari pagar perbatasan di Rafah, selatan Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami datang ke sini ke kamp Rafah untuk menunjukkan parkour kami," kata Naji Muammar (27) dikutip AFP. "Ini adalah pesan kami kepada dunia bahwa kami akan kembali ke negara kami dan berolahraga di sana."
Mohammed abu Jihad, penampil lainnya, mengatakan "kami tidak punya apa-apa lagi untuk bertahan selain parkour."

Warga Gaza mendirikan tenda-tenda di lima area utama di sepanjang perbatasan Gaza untuk menggelar Gerakan Pulang Akbar. Mereka berdemo agar para pengungsi Palestina diizinkan kembali ke rumah mereka yang kini menjadi wilayah Israel.

Protes massal yang memuncak setiap Jumat beberapa kali berujung bentrokan. Sebanyak 31 orang warga Palestina tewas, sementara tidak ada korban dari pihak Israel.

Protes itu diperkirakan terus berlangsung hingga pertengahan Mei, ketika Presiden Amerika Serikat rencananya bakal memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem. Langkah itu telah memicu kemarahan besar warga Palestina.
Muammar mengakui budaya konservatif Gaza, yang dikuasai oleh Hamas, menghambatnya berlatih parkour.

"Banyak kesulitan," ujarnya.

"Sebagian orang mencegah kami berlatih di taman dan di jalanan kota."

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER