Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Penjaga Pantai (PCG) dan Angkatan Laut
Singapura menyelamatkan empat warga Indonesia (
WNI) yang terjun ke laut dekat Pedra Branca, sebuah pulau tunggul batu yang terletak di Selat Singapura dan Laut China Selatan. Malaysia menyebutnya Batu Puteh.
Menurut kabar yang dilansir media Singapura,
Straits Times, keempat WNI itu diduga terjun ke laut setelah mesin kapalnya mati, Kamis (19/4) pagi.
"Otoritas Pelabuhand an Maritim Singapura (MPA) menerima laporan insiden tersebut pada pukul 2.53 dini hari," tulis
Straits Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapal berasal sekitar 0,7 mil laut sebelah timur laut Pedra Branca, dalam perairan wilayah Singapura," kata MPA dalam pernyataannya.
Keempatnya diyakini sebagai bagian dari 108 imigran ilegal yang akan pulang ke Indonesia dari Malaysia. Dari jumlah tersebut, 22 di antaranya wanita, dua sedang hamil dan empat anak-anak. Sebanyak 103 selamat.
Sebanyak 107 penumpang dipindahkan ke kapal patroli maritim Indonesia dan dikirim kembali ke Batam.
Menteri Pertahanan Ng Eng Hen lewat laman Facebook-nya mengatakan kapal tersebut mengalami mati mesin dan hanyut di sekitar perairan Pedra Branca.
"Ada banyak orang di kapal," kata dia. "Beberapa tampak melompat keluar kapal dan berenang menjauh."
Polisi Riau merilis foto para penumpang yang dipindahkan ke kapal. Kepala Polisi Barelang, Hengki menyatakan kapal berasal dari Malaysia dan kehabisan bahan bakar.
[Gambas:Facebook]Sebagian besar penumpang adalah pekerja migran yang paspornya telah kadaluarsa. Mereka membayar para penyelundup sebesar 1.500 ringgit Malaysia (sekitar Rp5,3 juta) untuk melintasi perbatasan secara ilegal.
(nat)