Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Jerman menemukan bom peninggalan Perang Dunia II didekat gedung Kedutaan Besar
RI di Berlin, Kamis (19/4). Akibat temuan itu, KBRI menutup sementara operasionalnya selama proses evakuasi berlangsung mulai hari ini, Jumat (20/4).
"Sehubungan dengan pemberitahuan dari Kepolisian Berlin mengenai ditemukannya bom peninggalan Perang Dunia II di sekitar KBRI Berlin, maka pada hari Jumat, 20.04.2018, KBRI Berlin tidak beroperasi dan akan melakukan pelayanan kembali pada Senin, 23.04.2018," bunyi pernyataan KBRI Berlin melalui Facebook.
Di Jakarta, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, menyatakan seluruh WNI yang ada di Jerman terutama Ibu Kota Berlin diimbau untuk menjauhi lokasi temuan bom dan meninggalkan tempatnya jika terletak sekitar 800 meter dari lokasi temuan bom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah memberitahukan kepada seluruh WNI kalau KBRI tidak buka untuk sementara waktu karena ada permintaan evakuasi dari otoritas Jerman," kata Arrmanatha kepada media di kantornya.
"KBRI tutup hanya selama proses pengambilan bom tersebut. Seluruh warga Berlin termasuk WNI juga diimbau untuk menjauhi minimal 800 meter dari lokasi temuan bom," lanjutnya.
Bom buatan Inggris seberat 500 kilogram ditemukan di pusat kota Berlin saat pengerjaan proyek infrastruktur di Heidestrasse, Mitte. Seluruh gedung yang berjarak 800 meter dari lokasi temuan diminta untuk dievakuasi.
Sejumlah gedung penting seperti stasiun kereta pusat Berlin, Museum Natural History, dan Kementerian Ekonomi Jerman turut dievakuasi.
Juru bicara kepolisian Martin Halweg mengatakan belum jelas berapa lama proses evakuasi ini akan berlangsung. Lewat akun Twitter-nya polisi juga menyatakan bom dalam kondisi aman dan tidak membahayakan.
Temuan bom masa Perang Dunia kerap terjadi di Jerman. Sejak berakhirnya Perang Dunia II tujuh dekade lalu, Jerman telah menemukan lebih dari 2.000 ton bom hidup dan amunisi lainnya.
Tahun lalu, sedikitnya 60 ribu orang terpaksa dievakuasi dari tempat tinggal mereka di Frankfurt setelah otoritas menemukan bom besar milik angkatan udara Inggris saat PD II lalu di Jerman. "Kami kerap menemukan dan menjinakkan bom sekali atau dua kali dalam setahun di Berlin," kata Halweg seperti dikutip
Reuters. (nat)