Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menyatakan tersangka serangan mobil yang menewaskan 10 orang di Toronto,
Kanada, sempat meninggalkan pesan misterius di media sosial sebelum menabraki para pejalan kaki dengan kendaraan sewaan.
Tersangka Alek Minassian (25), dijerat 10 kali pasal pidana pembunuhan dan 13 kali pasal upaya pembunuhan atas insiden tersebut.
Petunjuk motifnya muncul pada Selasa (24/4), saat Facebook mengonfirmasi Minassian sempat menulis pesan yang menyebut "pemberontakan incel" sebelum insiden itu. Istilah itu kerap digunakan daring merujuk pada gerakan lelaki yang menyalahkan perempuan atas status bujangan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang Kanada menolak mengatakan apakah kemarahan terhadap perempuan menjadi motif serangan tersebut.
Unggahan di Facebook juga menyuarakan kekaguman pada seorang lelaki yang membunuh enam pelajar di California dan menyalahkan "kekejaman perempuan" atas status bujangannya.
"Tersangka diduga mengunggah pesan samar di Facebook beberapa menit sebelum" serangan, kata Graham Gibson, sersan Kepolisian Toronto, dalam konferensi pers sebagaimana dikutip
Reuters. Mayoritas korban adalah perempuan, dengan usia pertengahan 20-an hingga awal 80-an.
[Gambas:Video CNN]Dia mengatakan pertanyaan apakah serangan itu didorong kemarahan terhadap perempuan "akan jadi bagian dari investigasi kami."
Facebook sejak itu menghapus akun Minassian, kata seorang perwakilan media sosial tersebut. "Sama sekali tidak ada tempat di platform kami bagi orang yang melakukan tindakan kejam seperti itu."
Minassian terus menunduk saat hadir sejenak di persidangan, berbicara dengan suara lemah.
Insiden ini sempat dikaitkan dengan serangan mobil yang dilakukan para pendukung kelompok teror ISIS. Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan tidak ada alasan untuk mencurigai hal tersebut.
Trudeau meminta semua warga Kanada bersatu mendukung Toronto, sementara bunga-bunga dan pesan dalam berbagai bahasa ditempatkan di monumen sementara.
"Kita, sebagai warga Kanada, tidak bisa hidup dalam ketakutan setiap hari saat kita menjalani urusan kita sehari-hari," kata Trudeau kepada wartawan di luar kompleks Parlemen Ottawa.
(aal)