Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Korea Utara,
Kim Jong-un, memantau langsung proses pemulangan jasad turis China korban
kecelakaan bus akhir pekan lalu.
Kantor berita resmi Korut,
KCNA, melaporkan bahwa Kim datang ke stasiun Pyongyang pada Rabu (25/4) "untuk memantau kereta khusus yang membawa jasad para warga China yang twewas dan terluka dalam kecelakaan lalu lintas tragis."
Menurut
KCNA, Kim sendiri yang mengatur jadwal kereta itu karena ia ingin menyampaikan rasa belasungkawa kepada para korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyampaikan duka dalam kepada kamerad China karena luka yang tidak bisa diredakan dengan ucapan, hiburan, dan kompensasi apa pun," demikian kutipan ucapan tersebut seperti dikutip
AFP.
Sebelumnya, Kim juga dilaporkan berkunjung ke Kedutaan Besar China di Pyongyang untuk menyampaikan langsung ucapan belasungkawa.
"Dia mengatakan bahwa kecelakaan itu membawa kepedihan dan kepahitan di dalam hatinya dan dia tidak dapat mengendalikan kesedihannya ketika memikirkan keluarga berduka yang kehilangan kerabat sedarahnya," demikian pemberitaan
KCNA waktu itu.
Tak hanya ke Kedubes China, Kim juga mengunjungi rumah sakit tempat korban selamat dirawat.
Kim menjamin pemerintah akan melakukan langkah-langkah lanjutan "dengan ketulusan hati untuk meringankan beban keluarga yang berduka, walau hanya sedikit."
[Gambas:Video CNN]Insiden ini terjadi di Provinsi Hwanghae Utara, salah satu situs wisata yang paling diminati di Korut.
Korut mengandalkan sektor pariwisata negara di tengah berbagai sanksi internasional yang kian mencekik.
Badan think-tank Institut Maritim Korea memperkirakan sektor pariwisata menyumbangkan keuntungan US$44 juta untuk Korut setiap tahun, 80 persen di antaranya berasal dari turis China.
Merujuk laporan China pada 2012, ada lebih dari 237 ribu turis negaranya mengunjungi Korut. Namun, sejak saat itu, China tidak pernah lagi merilis statistik turis negaranya ke Korut.
China adalah rekan ekonomi dan sekutu diplomatik terkuat Korut, meski Beijing berulang kali juga mengkritik uji coba rudal Pyongyang.
(has)