Jakarta, CNN Indonesia -- Dua ledakan mengguncang Kabul,
Afghanistan, pada Senin (30/4) pagi, menewaskan setidaknya empat orang dan melukai lima lainnya. Hingga berita diturunkan, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.
Serangan ganda terjadi hanya sepekan setelah ledakan terjadi di pusat pendaftaran pemilihan umum dan menewaskan 60 orang, sementara pihak keamanan memeringatkan risiko serangan bisa terus meningkat jelang pemilu parlementer Oktober ini.
Ledakan pada Senin di Shashdarak, dekat kantor badan intelijen NDS, diikuti satu ledakan lain di luar kantor kementerian pembangunan perkotaan dan perumahan, saat orang-orang tengah memasuki bangunan pemerintahan itu.
Empat orang tewas dalam ledakan pertama, kata Najib Danish, juru bicara kementerian dalam negeri yang dikutip
Reuters. Menurutnya, pihak berwenang telah mengerahkan ambulans ke situs insiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang juru bicara kepolisian Kabul mengonfirmasi insiden itu dan mengatakan ledakan mungkin berasal dari bom bunuh diri. Namun, hingga kini dugaan tersebut belum terkonfirmasi dan belum ada pihak yang mengklaim serangan.
Taliban, kelompok bersenjata yang berperang untuk mengembalikan hukum Islam ketat ke Afghanistan, mengumumkan operasi serangan musim semi pada pekan lalu dan sejauh ini telah terjadi sejumlah pertempuran sengit di negara tersebut.
Ratusan orang tewas dan terluka dalam serangkaian serangan di Kabul sejak awal tahun ini, meski Presiden Ashraf Ghani telah menawarkan pembicaraan damai "tanpa syarat" pada Februari lalu.
(aal)