Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia mungkin menghadiri pembukaan kedutaan besar Amerika Serikat untuk Israel di Yerusalem pada 14 Mei mendatang.
Pernyataan tersebut diutarakan Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (1/5).
Di Tel Aviv, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik kemungkinan kehadiran Trump tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat senang menerima kedatangan Presiden AS ke sini. Itu adalah keputusannya. Kami secara terbuka mengundang Presiden Trump ke sini," kata Netanyahu kepada Fox News seperti dikutip
Reuters.
Kedutaan besar AS untuk Israel semula bertempat di Tel Aviv, ibu kota de facto negara di Timur Tengah itu. Namun, akhir Desember lalu Trump memutuskan untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Kota suci tiga agama itu menjadi salah satu sumber konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel yang selama ini memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota kereka.
Meski rapat darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak keputusannya, Trump berkeras mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, sekutu terdekatnya di Timur Tengah.
Sebagai komitmen AS terhadap Israel, Trump memerintahkan untuk mempercepat relokasi kedubes tersebut yang sebenarnya membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Pembukaan kedutaan pertengahan Mei nanti pun bertempat di gedung sementara kedutaan selagi gedung permanen dibangun.
(has)