Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Jusuf Kalla menyebut dua alasan yang menyebabkan negara-negara
Islam di dunia mengalami konflik hingga perang. Hal ini disampaikan dalam acara penutupan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim dunia di istana wakil presiden, Jakarta, Kamis (3/5).
"Pertama, tentu kita lihat invasi atau intervensi dari negara-negara besar. Kita lihat di Afghanistan, bagaimana Rusia, AS. Kita lihat di Irak, bagaimana Rusia, AS, dan negara lain memperbesar atau menjadikan konflik itu," ujar JK.
Konflik itu, kata JK, sejatinya dipicu permasalahan politik hingga ekonomi. Ia pun menyesalkan konflik itu karena terjadi selama bertahun-tahun dan terus berulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kita sangat menyayangkan dan bukan hanya menyesal tapi bagaimana kita perbaiki kondisi yang berlangsung selama ini," katanya.
Kemudian penyebab kedua, lanjut JK, adalah faktor internal yang berasal dari pikiran radikal. JK mengatakan belakangan ini banyak terjadi kasus bom bunuh diri maupun perang yang mengatasnamakan jihad di jalan Allah.
"Saya alami di Ambon, Poso, kenapa anak-anak ini ingin bunuh orang atau dia senang terbunuh. Jawabannya karena ingin surga," ucap JK.
Padahal, kata dia, tak ada agama yang mengajarkan cara berpikir seperti itu. Keyakinan mereka terjadi karena tak memiliki pemahaman tentang agama dengan baik.
"Saya katakan pada mereka, Anda tidak akan masuk surga tapi akan masuk neraka. Karena dalam Islam, bunuh anak, perempuan, atau menebang pohon itu haram," imbuhnya.
Oleh karena itu, JK berharap melalui pertemuan KTT ulama dunia di Indonesia dapat menghentikan ajaran-ajaran yang menimbulkan masalah di negara Islam. "Jadi pemikiran itu memang perlu di antara kita senua para ulama, bagaimana agama ini diajarkan dengan baik," katanya.
(nat)